Budaya

Trump sebut penembak Las Vegas sakit jiwa

Undang-undang pembatasan senjata api akan dibahas seiring berjalannya waktu

04.10.2017 - Update : 05.10.2017
Trump sebut penembak Las Vegas sakit jiwa Presiden Donal Trump (Foto : Anadolu Agency)

Canberk Yuksel

NEW YORK

36 jam pasca insiden penembakan massal terparah dalam sejarah modern Amerika, Presiden Donald Trump menolak untuk menyebut aksi tersebut sebagai terorisme domestik.

"Ia sakit, sakit jiwa, mungkin sedang banyak masalah. Kami sedang menginvestigasi hal ini lebih lanjut," katanya kepada wartawan, Selasa. 

Sebagai pemimpin negara, Trump seringkali berkomentar soal insiden penembakan massal baik di dalam maupun luar negeri. Ia bahkan telah melarang umat Muslim masuk ke AS setelah insiden serupa terjadi di California pada 2015.

Beberapa jam setelah serangan di Las Vegas, Gedung Putih juga menolak untuk menyebut insiden yang mengakibatkan setidaknya 59 tewas dan hampir 530 lainnya luka-luka sebagai terorisme domestik.

Juru bicara Gedung Putih meminta semua pihak untuk bersabar menunggu hingga otoritas selesai menginvestigasi insiden tersebut. 

Trump telah melayangkan pujian kepada petugas penegak hukum di Nevada yang sigap dalam proses evakuasi. 

"Kepolisian telah melakukan pekerjaan yang luar biasa," ujarnya.

Ketika ditanyai soal undang-undang pengendalian senjata, Trump yang mendukung hak kepemilikan senjata tampak enggan menjawabnya. 

"Undang-undang senjata akan dibahas seiring berjalannya waktu," katanya. 

Menurut otoritas, tersangka Stephen Paddock melepas tembakan dari kamarnya di lantai 32 Hotel Mandalay Bay ke arah puluhan ribu penonton konser yang berkerumun di seberang hotelnya.

Paddock ditemukan tewas bunuh diri di kamarnya. Selain itu, sejumlah senjata api juga ditemukan di kamar hotel dan rumahnya.

Sementara itu, saham perusahaan-perusahaan senjata melonjak karena investor memperkirakan bahwa undang-undang senjata akan semakin diperketat.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın