Budaya, Nasional

Lukisan gua tertua di muka bumi ditemukan di Kalimantan Timur

Gambar tertua adalah seekor hewan berwarna oranye dalam ukuran besar, kemungkinan spesies banteng liar yang hingga kini masih ditemukan di pedalaman hutan Kalimantan

Muhammad Nazarudin Latief  | 08.11.2018 - Update : 09.11.2018
Lukisan gua tertua di muka bumi ditemukan di Kalimantan Timur Gambar tangan manusia (stensil) ditemukan di gua-gua karts di Semenanjung Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur, Indonesia menunjukan bahwa "gambar cadas" tidak saja berkembang di Eropa pada zaman es, namun juga di Kalimantan yang saat itu menjadi wilayah timur Benua Eurasia dengan jarak sekitar 13.000 km. (Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkernas) - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA

Tim arkeolog Indonesia berhasil mengungkap rangkaian lukisan gua berumur 40 ribu tahun, tersembunyi di balik gugusan pegunungan karst terpencil, di Semenanjung Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur.

Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkernas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) I Made Geria mengatakan temuan ini mengonfirmasi bahwa gambar cadas tidak hanya ditemukan di Eropa, namun juga di daratan Asia.

Tepatnya di Kalimantan, wilayah yang pada zaman es merupakan bagian timur dari Benua Eurasia dengan luas sekitar 13.000 kilometer (km).

“Potensi tinggalan peradaban masa lampau ini harus dilihat sebagai cultural capital atau modal budaya untuk memajukan kekayaan budaya daerah maupun Indonesia," ujar dia di Jakarta, Kamis.

Penelitian intensif terhadap gambar cadas ini dimulai pada 2014.

Sejak 1990-an, semenanjung ini diketahui menyimpan rangkaian gambar purba, termasuk ribuan penggambaran tangan manusia (stensil), hewan, simbol abstrak, dan motif yang saling berhubungan.

Semenanjung ini digambarkan sebagai kawasan dikelilingi bukit-bukit kapur yang menjulang tinggi dan tebing-tebing curam. Pada bagian bawahnya terdapat gua-gua kapur yang ditutupi oleh hutan tropis lebat.

Tim beranggotakan 15 orang arkeolog dari Arkenas, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Griffith Australia. Temuan pada Kamis ini juga dipublikasikan pada jurnal ilmiah internasional, Nature dengan judul “Palaeolithic cave art in Borneo”.

"Kami berharap riset ini diperdalam lagi terhadap manusia pendukungnya, kalau misalnya ditemukan fosilnya maka akan bisa menjadi spirit bagi kita semua," ujar Geria.

Salah satu peneliti, Adhi Agus Oktaviana, mengatakan gambar tertua yang berhasil diidentifikasi adalah seekor hewan berwarna oranye dalam ukuran besar, kemungkinan spesies banteng liar yang hingga kini masih ditemukan di pedalaman hutan Kalimantan. Lukisan ini ditemukan di Gua Lubang Jeriji Saleh.

Setelah diteliti dengan metode penanggalan geometrik, gambar ini diketahui berumur 40 ribu tahun dan dinyatakan sebagai karya seni figuratif tertua yang ditemukan di muka bumi.

Fase kedua yakni stensil tangan terisi dengan motif titik atau garis yang membentuk gambar pohon, yang mungkin merupakan simbol hubungan kekeluargaan. Usianya diperkirakan sama.

“Ini memberi kesan bahwa tradisi gambar cadas zaman paleolitik pertama kali muncul di Kalimantan sekitar 52 ribu dan 40 ribu tahun lalu,” ujar dia.

“Siapa seniman pada zaman es dan apa yang terjadi pada mereka masih suatu misteri,” imbuh dia.

Lukisan paling muda berusia 4.000 tahun dengan ciri bentuk anthropomorfik, kapal dan desain geometris yang biasanya dieksekusi dalam pigmen hitam.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy akan mengusulkan kawasan tersebut menjadi situs warisan dunia ke Unesco karena menyimpan gambar cadas tertua.

Dia mengajak dunia internasional melanjutkan penelitian di kawasan tersebut karena masih banyak misteri yang belum tersingkap.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın