Muhammad Mussa

LONDON

London mendapat peringkat pertama sebagai ibu kota di Eropa dengan transportasi umum yang paling tidak ramah lingkungan, hemat biaya, dan aman.

Penelitian oleh Wuppertal Institute itu dilakukan di 13 kota di Eropa, dengan objek penelitian meliputi transportasi umum, keselamatan di jalan, kualitas udara, manajemen mobilitas, dan mobilitas aktif.

"Secara keseluruhan, London menempati peringkat 10 dari 13 kota yang dianalisis dalam hal kinerja mobilitas perkotaan yang berkelanjutan," kata laporan itu.

"London meraih peringkat baik dalam hal praktik manajemen mobilitas, peringkat rata-rata dalam transportasi umum, peringkat di bawah rata-rata dalam mobilitas aktif, dan peringkat buruk dalam keselamatan di jalan dan kualitas udara," tambah Wuppertal Institute.

Dalam hal transportasi publik, London - bersama dengan Madrid - menempati peringkat ketujuh. "Namun, biaya transportasi umum di London mencapai 89 persen dari biaya makanan sehari-hari, atau yang paling mahal dari kota lainnya," jelas laporan tersebut.

Mengenai keselamatan di jalan, laporan itu menempatkan London di peringkat ke-12 atau kota paling tidak aman kedua bagi pejalan kaki dan pesepeda.

Selain itu, London menempati peringkat ke-8 bersama dengan Roma, Berlin, dan Budapest dalam hal kualitas udara.

Walikota London Sadiq Khan saat ini tengah mempertimbangkan untuk melaksanakan hari bebas kendaraan (car-free days) untuk mengatasi tingkat polusi yang mengkhawatirkan dan mengekang emisi karbon.

Pemerintah telah dikritik karena kinerja yang buruk dalam menanggulangi polusi udara.

Awal pekan ini, Komisi Uni Eropa melaporkan pemerintah Inggris ke Mahkamah Eropa karena melanggar batas emisi Nitrogen Dioksida yang telah ditetapkan oleh Uni Eropa.

Para pejabat kota dan dokter menyebut kualitas udara akhir-akhir ini sebagai "buruk sekali", dan mendesak upaya lebih untuk membatasi penggunaan bahan bakar seperti solar dan bensin.