'Kehidupan baru' untuk bilik telepon merah ikonik Inggris
Bilik telepon vintage yang dulunya berfungsi sebagai tempat telepon umum, kini disulap jadi perpustakaan, kedai kopi, dan salad bar

London, City of
Inci Gundag
LONDON
Saat telepon umum tersisih akibat penggunaan telepon genggam, bilik telepon warna merah yang ikonik di Inggris kini beralih fungsi.
Bilik telepon warna merah ini merupakan salah satu simbol kebudayaan Inggris, bersama dengan taksi hitam, bus tingkat warna merah, dan Big Ben. Ribuan bilik ini tadinya terlantar dan tak terurus, hanya sebagian saja yang tetap dijaga kerapian dan kebersihannya untuk jadi latar para turis yang hendak berfoto.
British Telecom (BT) mendaur ulang boks-boks telepon umum K2 yang didesain oleh arsitek ternama Sir Giles Gilbert Scott ini menjadi berbagai macam fungsi. Masyarakat umum pun kini bisa menyewanya untuk tempat usaha.
Jika dahulu bilik-bilik ini dipenuhi oleh orang-orang yang ingin melakukan sambungan telepon, kini orang mencari secangkir cuppa dan sandwich, alias secangkir teh dan roti lapis, untuk kudapan sebelum makan siang, atau memperbaiki telepon genggam mereka yang rusak.
Lebih dari 150 bilik merah kini memliki fungsi-fungsi berbeda. Salah satunya adalah "perpustaan mini" yang berada di Lewisham, di sebelah tenggara London, sejak 2013.
Bahkan, di antara buku-buku yang bisa disewa secara gratis, terselip beberapa buku dari penulis Turki.
Disewakan murah
Sebuah bilik lain yang berada di Hampstead, London Utara, kini disulap menjadi kedai kopi. Harga kopi di kedai ini lebih murah dibandingkan kafe-kafe lain, dengan menu teh dan kopi spesial cukup lengkap.
Bilik telepon lain yang terletak sekitar 100 meter dari British Museum, malah berfungsi sebagai tempat memperbaiki telepon genggam.
Pemilik usaha ini, Fouad Choaibi, 28 tahun, berkisah sudah dua tahun mengelola bisnis yang menjadi bagian dari Lovefone -- sebuah perusahaan jasa perbaikan telepon pintar.
Choaibi mengaku datang ke London dari negaranya, Spanyol, pada 2016 karena kurangnya lapangan kerja di negara asalnya. Di Inggris, dia bisa mendapatkan cukup uang dari jasa perbaikan ini.
Beberapa bilik lain juga telah disulap menjadi tempat makan kekinian, seperti falafel bar atau salad bar.
Mengatakan bahwa London adalah "ibu kota untuk ide-ide berbeda", pemilik usaha bernama Idris Bouaziz berkata makanan vegetarian kini semakin populer di kota-kota besar. Dia pun memutuskan mencoba peruntungan dengan menyewa boks telepon umum ini dan menjadikannya sebuah snack bar.
Tarif sewa satu buah bilik ini tak terlalu mahal, kata Bouaziz, sehingga para wirausaha dengan ide-ide berbeda bisa memanfaatkannya.
Bilik-bilik telepon warna merah yang tersebar di seluruh Inggris dan negara-negara Persemakmuran juga kerap dipakai sebagai pusat pengobatan darurat, tempat ATM, atau pondok untuk berteduh di tepi pantai.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.