Budaya

Hotel Alexis, tawaran kenikmatan di tengah lahan gersang

Setelah Stadium resmi ditutup, Alexis semakin sering direkomendasikan jadi tempat mencari hiburan malam di Jakarta

Megiza Asmail  | 31.10.2017 - Update : 01.11.2017
Hotel Alexis, tawaran kenikmatan di tengah lahan gersang  Hotel Alexis yang kini jadi perbincangan karena Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan tak akan memperpanjang izin usaha hotel dan griya pijat Alexis. (Megiza Asmail - Anadolu Agency)

Jakarta

Megiza Asmail

JAKARTA

Tidak ada yang mencolok dari eksterior Hotel Alexis yang bertempat di Jalan R.E Martadinata, Jakarta Utara itu. Kalaupun ada penanda yang menarik perhatian mata hanyalah corak geometris berwarna gradasi kuning-oranye di bagian atas yang kontras dengan dinding hotel berwarna hitam.

Dari sisi lokasi, Hotel Alexis pun tidak berada di kawasan wisata. Jalur Jalan R.E Martadinata di depan hotel sejak pagi hingga sore selalu dipenuhi wara-wiri truk kontainer dari ataupun menuju pelabuhan Tanjung Priok.

Jauh dari kesan lingkungan area wisata yang umumnya menjual keasrian, jalan besar di depan hotel yang berdampingan dengan Kali Ancol lebih sering terlihat gersang. Begitupun dengan kawasan di belakang hotel. Lintasan kereta menuju Tangerang dan Ancol dipadati dengan permukiman padat penduduk yang terbilang kumuh, dan juga gudang-gudang tua.

Sama juga dengan bangunan di kanan-kiri hotel yang masuk dalam pengelolaan parkir Hotel Alexis. Hanya berdiri bangunan lama dengan dinding berwarna lusuh, yang entah ditempati sebagai perkantoran apa. Tak ada penanda jelas di sana.

Dengan suasana seperti itu tentu pamor Hotel Alexis sebagai tempat yang menawarkan ‘surga dunia’ sangat berbanding terbalik dengan keadaan di sekitarnya.

Salah satu kamar di Hotel Alexis. Ada dua tipe kamar di hotel ini, dengan atau tanpa bath-tub. (Megiza Asmail - Anadolu Agency)

Tapi, nun jauh dari udara yang kering dan teriknya matahari, di dalam hotel berlantai tujuh itu suasana malah temaram dan dingin karena penyejuk ruangan.

Lounge, restoran, karaoke, hotel dan spa, menjadi sajian layanan yang ditawarkan oleh Hotel Alexis. Meski terdengar seperti fasilitas rekreasional hotel pada umumnya, namun servis yang ditawarkan Hotel Alexis sangat tidak biasa, malah bisa dibilang luar biasa.

Nama Hotel Alexis sejak awal tahun 2010-an dikenal sebagai tempat layanan plus-plus. Saat klub malam Stadium resmi ditutup pada 2014 lalu, nama Hotel Alexis makin sering dijadikan perbincangan, bahkan rekomendasi, bagi mereka yang ingin mencecap kenikmatan hiburan malam Ibu Kota yang sejati.

Namun, tidak seperti klub-klub malam di Jakarta pada umumnya yang dapat dimasuki pengunjung dengan bebas asalkan memesan minum, Hotel Alexis menempatkan diri sebagai klub hiburan kelas atas.

Berbagai layanan hotel ini terkenal ditawarkan dengan harga yang cukup menguras isi dompet.

“Tujuh tahun yang lalu saya diajak sama teman saya ke Alexis. Waktu itu kami berenam laki-laki dan perempuan. Teman-teman perempuan saya minum-minum di restoran, sedangkan saya berendam dengan dua teman lain di atas. Kami bertiga berendam sambil minum-minum. Itu semuanya habis sekitar Rp 10juta,” kata sumber Anadolu Agency yang enggan disebutkan namanya.

Pria berusia 32 tahun itu bercerita, saat berendam di kolam sedalam setengah meter itu, beberapa perempuan menyambanginya. Tidak hanya perempuan lokal, kata dia, banyak juga perempuan-perempuan Tiongkok dan Uzbekhistan.

“Cewek-ceweknya waktu itu cantik-cantik. Putih-putih. Banyak banget yang deketin, nawarin. Seinget saya waktu itu kalau yang lokal minta Rp 600ribu. Kalau yang [Tiongkok] dan enggak bisa ngomong Bahasa Indonesia itu rate-nya sekitar Rp850 ribu sampai Rp1,2 juta. Nah, kalau Uzbek itu lebih mahal lagi, paling tinggi, di atas Rp1,2 juta,” sebut dia.

Suasana hampir di semua lantai Hotel Alexis memang sepertinya sengaja dibuat temaram dan menenangkan.

Pada saat Anadolu Agency menelusurinya, lantai 7 yang disebut sebagai Bath House oleh pengelola, terasa sangat dingin dan dipasangi penerangan lampu fluorescence.

Memasuki lantai tersebut, biasanya pengunjung langsung diminta untuk menyimpan peralatan yang dibawa di dalam loker dan juga mengganti baju dengan kimono atau jubah handuk yang sudah disiapkan.

Naik setengah tingkat dari pintu masuk Bath House, terserak beberapa bale-bale kayu bermatras untuk tempat duduk-duduk pengunjung. Bar dan kolam renang mengapit deretan kursi santai itu. Di samping kolam renang terdapat ruang spa berkaca dengan tempat duduk terbuat dari keramik.

Bale-bale kayu bermatras disusun untuk tempat bersantai para pengunjung. (Megiza Asmail - Anadolu Agency)

Sebuah tangga menuju ke lantai bawah yang terdapat di sisi kiri ruang kaca itu bakal mengarahkan tamu hotel ke kamar-kamar tidur. Menelusuri lantai enam, cahaya di lorong-lorong kamar kian redup.

Begitupun saat masuk ke dalam kamar. Hotel Alexis menyediakan kamar dengan dua tipe. Satu dengan bath-tub, satu lagi tanpa bath-tub. Jika hotel biasa menyediakan bak berendam itu di ruang khusus mandi, maka di hotel ini bath-tub berada di tengah kamar. Bahkan di beberapa kamar, bath-tub dipasang di dekat pintu masuk.

Dengan fasilitas-fasilitas ‘memuaskan’ itu, dapat mengunjungi Hotel Alexis pun menjadi kesempatan yang langka untuk sebagian orang. Namun kini mereka yang pernah pengalaman yang nikmat ala Hotel Alexis itu harus bersiap kehilangan tempat favorit.

Pasalnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melontarkan niat untuk menutup hotel ‘hitam’ tersebut. Pengelola Hotel Alexis dituding telah melakukan perbuatan melanggar hukum.

Di tempat lain, manajemen Hotel Alexis merasa usaha mereka dalam sektor wisata tidak melakukan pelanggaran apapun.

“Saat ini Griya Pijat sudah ditutup per [tanggal] 31 karena izinnya sudah habis pada 30 Oktober kemarin. Yang masih kami pertanyakan adalah izin hotel. Karena hotel di sini dijalankan sama seperti hotel yang lainnya,” ujar salah satu kuasa hukum Hotel Alexis, M Fajri di Jakarta, Selasa.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın