Türkİye, Analisis

Mengapa situasi di Afrin mengancam Turki?

Kelompok teroris PKK/PYD menduduki sebagian besar wilayah perbatasan Turki-Suriah, menciptakan ancaman besar bagi keamanan Turki

Ekip  | 18.01.2018 - Update : 19.01.2018
Mengapa situasi di Afrin mengancam Turki?

Ankara

Selen Temizer dan Levent Tok

ANKARA

Organisasi PKK/PYD telah menjadi ancaman besar bagi Turki, sejak mereka menduduki sebagian besar wilayah yang berdekatan dengan perbatasan antara Suriah dan Turki.

Para teroris yang berada di Afrin, Suriah – di sepanjang perbatasan – juga memberi ancaman serius untuk kota-kota perbatasan Turki, juga kota-kota yang baru dibebaskan dari pengaruh teroris oleh Operasi Euphrates Shield dan zona de-eskalasi Idlib.

Daerah ini berpotensi menjadi batu loncatan bagi kelompok teror untuk menuju Mediterania atau Laut Tengah dengan dukungan dari AS.

Afrin, terletak di barat laut Suriah, adalah salah satu distrik terbesar dia Aleppo, Suriah.

Afrin, yang berbatasan dengan Hatay dan Kilis, dua provinsi di Turki yang berbatasan langsung dengan Suriah, adalah jalan pintas menuju Pegunungan Amanos, yang juga dikenal dengan sebutan Pegunungan Nur.

Afrin telah menjadi tempat persembunyian bagi para personel PKK/PYD sejak 2011, ketika gerakan anti-rezim dimulai di Suriah, yang lalu diikuti oleh perang saudara yang hingga kini berlangsung.

Seiring waktu, kehadiran kelompok teror ini di Afrin semakin kuat karena mendapatkan dukungan dari rezim Assad dan bantuan taktis dari Rusia, dan dukungan dari AS di sebelah timur Sungai Euphrates.

Kelompok teror ini, yang tumbuh semakin besar karena dukungan militer AS, telah mengambil alih 65 persen area di perbatasan Turki-Suriah.

Kota-kota perbatasan dalam ancaman

Pegunungan Afrin di Suriah, yang merupakan perpanjangan dari Pegunungan Amanos di Hatay, Turki, menjadi benteng perlindungan alami distrik tersebut.

Dominasi anggota PKK/PYD di sana memungkinkan mereka memasukkan seluruh wilayah di Provinsi Kilis dan beberapa bagian dari Hatay – keduanya merupakan wilayah Turki – sebagai wilayah target operasi mereka.

Infiltrasi teroris

Para teroris ini sudah sering berusaha memasuki Pegunungan Afrin. PKK/PYD juga terus-menerus berusaha untuk mendukung gerakan terorisme di Turki dengan cara menyelundupkan militan, senjata, dan amunisi dari Suriah ke Turki.

Menurut sumber dari pihak keamanan, senjata-senjata anti-tank, peluncur roket, senapan mesin, Kalashnikov, dan senapan M16 bikinan AS adalah beberapa senjata yang dikirimkan dari Pegunungan Afrin ke Amanos.

Sejak April 2016, AS telah membantu PKK/PYD dengan persenjataan dan kendaraan, termasuk beberapa peluncur roket, peluncur misil, mortar 80-mm dan 120-mm, peluncur granat MK19, misil anti-tank BGM-71 TOW buatan AS, dan kendaraan pengintai – termasuk misil anti-tank Javelin FGM-148, yang beberapa kali hendak dibeli Turki dari AS namun selalu ditolak oleh Paman Sam.

Batu loncatan menuju Laut Tengah

Kelompok teroris PKK/PYD semakin mendesak di perbatasan dengan dukungan besar dari AS, baik di darat maupun laut.

Meski mereka menyebar di nyaris semua wilayah, namun tujuan utama kelompok teroris ini adalah untuk mencapai Mediterania.

PKK/PYD ingin membentuk negara mereka sendiri di masa depan, maka mereka pun mempersiapkan cara untuk kelak mendapatkan bantuan langsung dari dunia luar.

Afrin, oleh sebab itu, menjadi batu loncatan untuk PKK/PYD. Jalur penyeberangan mereka dimulai dari perbatasan Suriah-Irak, lalu menuju Laut Tengah melalui perbatasan Suriah-Turki.

Dengan kesuksesan Operasi Militer Euphrates Shield, yang berakhir pada Maret 2017, Turki mendirikan penghalang bagi para teroris untuk membuat koneksi timur-barat.

Namun, kelompok ini masih mempunyai akses dari wilayah perbatasan Irak ke Afrin melalui hubungan multi-dimensi yang mereka jalin dengan pemimpin rezim Bashar al-Assad.

Ancaman terhadap wilayah Euphrates Shield

Afrin terletak di ujung barat wilayah operasi militer Euphrates Shield, yang dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Turki dengan Free Syrian Army.

Sebelum operasi Euphrates Shield dimulai, pada awal 2016 kelompok PKK/PYD berusaha memasuki wilayah perisai Euphrates ini dari Afrin, dibantu oleh Rusia dan rezim Suriah.

Pada Juni 2015, kelompok ini berusaha melakukan praktik pembersihan etnis di Tel-Abyad, sebuah distrik dengan populasi Arab dab Turkmen yang besar, setelah mereka menguasai distrik di antara Haseke dan Aynularab dengan dukungan udara besar dari AS.

Menyerang kota-kota dengan populasi Turkmen dan Arab yang besar, PKK/PYD memaksa para penduduk untuk mengungsi.

Elemen-elemen teroris, menyebar dari Afrin, menduduki distrik Tel Rifat dan sekitarnya, yang dikendalikan oleh lawan-lawan mereka dan orang-orang Arab.

Kedua kekuatan yang bertentangan dengan PKK/PYD dan penduduk di wilayah tetangga Azez menjadi target serangan terus-menerus oleh kelompok teror ini.

Beberapa bulan terakhir, banyak penduduk sipil yang tewas karena para teroris menembaki mereka dari Pegunungan Afrin dengan persenjataan berat.

Kekuatan lain yang berlawanan dengan PKK/PUD beranggapan bahwa jika Turki menarik pasukannya dari wilayah ini, kelompok ini akan mencoba merebut daerah operasi Euphrates Shield dengan cara menguasai Afrin terlebih dahulu.

Kelompok teroris ini, dengan demikian, berusaha menghubungkan daerah sungai Euphrate di sebelah timur dengan bagian barat Afrin.

Ancaman terhadap zona de-eskalasi Idlib

Idlib adalah pembatas bagi kelompok PKK/PYD yang ingin menuju Laut Tengah.

Penetapan zona de-eskalasi di Idlib, di bawah kendali musuh-musuh kelompok PKK/PYD dan kekuatan anti-rezim Suriah, bertentangan dengan tujuan kelompok teror ini.

Idlib terletak di jaringan zona de-eskalasi – yang diinisiasi oleh Turki, Rusia, dan Iran – di mana tindakan agresi tidak diperbolehkan.

Rezim Assad percaya bila PKK/PYD dapat melanjutkan perjalanan ke Mediterania lewat area Afrin-Idlib bila pertahanan di sini hancur setelah pasukan yang disokong oleh Iran dan Rusia bentrok dengan kelompok anti-rezim di Idlib.

Maka, jelas kelompok ini merasa terganggu ketika Turki mengirim pasukan ke titik observasi di Idlib, bagian barat Afrin ini.

Ini dibuktikan dengan serangan yang terus-menerus mereka lakukan kepada pasukan Turki sejak operasi pengamatan dimulai.

Saat Turki meluncurkan operasi militer ke Afrin, tingkat keamanan dan operasi di titik pengamatan ini akan bertambah kekuatan.

Mengusahakan kembalinya penduduk

Dengan operasi militer di Afrin, Turki juga bertujuan supaya penduduk sipil yang melarikan diri dari Tel Rifat dan wilayah-wilayah lainnya untuk kembali ke rumah mereka.

Selama masa pendudukan PKK/PYD di Tel Rifat, lebih dari 50.000 orang Arab mengungsi ke Azez.

Sementara itu, kelompok ini terus melanjutkan kegiatan terorisme, termasuk menangkapi warga sipil dengan sewenang-wenang dan perekrutan anggota secara paksa di Tel Rifat.

Rencana AS untuk membuat tentara perbatasan

Bila rencana AS untuk membentuk tentara perbatasan terwujud, sehingga menghindari terjadinya bentrokan nasional, PKK/PYD akan meminta bagian besar dalam sistem pemerintahan yang baru, dengan kekuatan persenjataan mereka yang menjadi lebih kuat.

Di sisi lain, kehadiran militer AS – yang bergabung dengan para teroris di wilayah timur Sungai Euphrates – tidak ada di Afrin.

Oleh karena itu, kelompok teror ini akan lebih lemah menghadapi operasi militer Turki di Afrin.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın