Türkİye

Erdogan: Turki lakukan diplomasi 'intensif' soal Afghanistan

Turki akan terus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas di kawasannya, kata Presiden Erdogan

Handan Kazancı  | 24.08.2021 - Update : 25.08.2021
Erdogan: Turki lakukan diplomasi 'intensif' soal Afghanistan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto file - Anadolu Agency)

Istanbul

ISTANBUL 

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin mengungkapkan upaya diplomasinya baru-baru ini dengan para pemimpin dunia terkait perkembangan di Afghanistan dan kemungkinan gelombang migrasi ke wilayah negaranya.

"Kami sedang melakukan diplomasi intensif di ranah internasional tentang perkembangan di Afghanistan dan migrasi ilegal," kata Erdogan di Twitter.

"Kami akan terus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas di kawasan kami, untuk melindungi negara kami dari tekanan gelombang migrasi, dan memastikan perdamaian negara kami," tambah presiden, sambil membagikan infografis menceritakan hubungannya dengan tujuh pemimpin.

Pada Minggu, Erdogan berbicara dengan Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel melalui telepon, dia mengatakan Turki tidak dapat menangani gelombang migrasi tambahan.

Dia dan Michel membahas masalah regional, terutama perkembangan di Afghanistan dan masalah migrasi, serta langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan Turki-Uni Eropa, menurut pernyataan dari Direktorat Komunikasi Turki.

Presiden Turki juga berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, lalu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Pada Sabtu, secara terpisah Erdogan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui telepon dan Kanselir Jerman Angela Merkel, serta Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi.

Erdogan pada Jumat bercakap via telepon dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis tentang perkembangan terakhir di Afghanistan dan masalah migrasi.

Taliban menguasai Afghanistan setelah merebut Kabul pada 15 Agustus, di mana presiden dan pejabat tinggi lainnya meninggalkan negara itu.

Perebutan kekuasaan yang tak terduga telah memicu masyarakat melarikan diri dari Afghanistan, termasuk warga sipil yang membantu tentara atau kelompok asing yang takut pembalasan Taliban.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın