Nasional

Laundry keliling gratis ringankan pekerjaan bersih-bersih korban banjir Jakarta

Aksi sukarela diinisiasi oleh relawan Gerak Bareng dan telah membantu warga korban banjir yang pakaiannya kotor akibat lumpur

Nıcky Aulıa Wıdadıo, Surya Fachrızal Aprıanus  | 09.01.2020 - Update : 10.01.2020
Laundry keliling gratis ringankan pekerjaan bersih-bersih korban banjir Jakarta Warga menggunakan layanan cuci baju gratis yang disediakan oleh komunitas Gerak Bareng di Condet di Jakarta, Indonesia pada 8 Januari 2020. (Anton Raharjo - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Tumpukan pakaian kotor milik warga korban banjir mengantre untuk dicuci menggunakan enam unit mesin cuci di Jalan Eretan II, Condet, Jakarta Timur pada Rabu.

Banjir yang merendam kawasan ini pada 1 Januari 2020 membuat rumah, perabotan, hingga pakaian milik warga berlumur oleh lumpur.

Salah satu warga yang menjadi korban banjir, Nur Faizah, 27, mengatakan pekerjaan bersih-bersih pasca-banjir menjadi sedikit terbantu berkat kehadiran laundry keliling gratis dari relawan Gerak Bareng.

Dia menuturkan tidak masalah harus antre menggunakan mesin cuci bersama ratusan warga lainnya yang juga menjadi korban banjir di area itu.

Menurut Faizah, mengantre masih lebih mudah ketimbang harus mencuci semua pakaian yang kotor akibat banjir secara manual. Belum lagi cuaca mendung dan hujan membuat cucian mereka sulit kering.

“Banyak banget pakaian saya yang kotor, satu lemari tumplek semua jadi harus dicuci semua,” kata salah satu warga, Nur Faizah, 30, kepada Anadolu Agency.

“Alhamdulillah karena ada laundry keliling ini gratis terus habis dicuci bisa langsung dikeringin, tinggal dilipat saja, masuk lemari,” lanjut dia.

Para tetangga Faizah juga banyak yang menggunakan jasa laundry keliling gratis ini. Pasalnya, ada juga warga yang pakaiannya tersisa sedikit karena hanyut terbawa banjir.

“Otomatis dia harus cuci, keringkan, pakai, lalu cuci lagi. Kalau cuaca begini enggak kering-kering ya dia enggak bisa pakai baju nanti. (Program) ini bermanfaat banget di sini,” tutur Faizah.

Warga lain yang juga menjadi korban banjir, Nur Asiah, 32, juga merasa terbantu oleh program ini. Sebagian pakaian dia cuci sendiri, namun sebagian lainnya menggunakan jasa laundry gratis.

“Alhamdulillah agak ringan pekerjaan beres-beres, enggak terlalu capek mengurusnya paling mengepel-ngepel saja,” ujar Nur Asiah.

Salah satu relawan dari Gerak Bareng, Cindy Cyrillia mengatakan program laundry gratis untuk korban banjir ini telah dimulai sejak 2017 karena melihat banyak korban banjir yang baju-bajunya terkena lumpur atau hanyut terbawa arus.

Sementara pakaian donasi yang mereka terima belum tentu bisa digunakan karena beberapa faktor, seperti ukuran yang tidak pas.

“Loundry keliling ini kita khususkan untuk warga yang sangat membutuhkan tapi kita kasih free, gratis,” kata Cindy.

Relawan Gerak Bareng beroperasi mencucikan pakaian korban banjir dengan enam mesin cuci. Mereka juga menyediakan fasilitas genset agar tetap bisa beroperasi di area yang belum dialiri listrik.

Laundry keliling ini biasanya bertahan di satu area terdampak selama tiga hingga empat hari, kemudian berpindah ke daerah lain yang juga terdampak.

“Tidak ada biaya sama sekali, tapi biasanya warga-warga akhirnya ngencleng untuk deterjennya. Kita kan tidak ada maksimal, mereka nyuci seberapa pun banyaknya tidak terbatas,” ujar dia.

Menurut Cindy, para relawan bisa membantu sekitar 250 hingga 300 orang korban banjir setiap kali berada di satu titik.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.