Türkİye

Erdogan: AS dan Eropa tak dukung perang teror Turki

Merujuk pada pawai dan spanduk kelompok teror, Presiden Turki meminta penjelasan dari negara-negara Barat

21.10.2017 - Update : 22.10.2017
Erdogan: AS dan Eropa tak dukung perang teror Turki

Nilay Kar Onum dan Burcu Arik

ISTANBUL

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Jumat, mengecam Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa yang dianggapnya gagal mendukung perjuangan Turki melawan terorisme.

Setelah KTT D-8 di Istanbul, Presiden berkomentar mengenai pemasangan spanduk pemimpin kelompok teror Abdullah Ocalan oleh pasukan yang didukung AS setelah berhasil menduduki Raqqah, Suriah, pekan ini.

“Mereka [PKK/PYD] menggantung spanduk pemimpin teroris di Raqqah. Bagaimana Amerika akan menjelaskan hal ini? Padahal Amerika menyebut PKK sebagai ‘organisasi teroris’,” tegas Erdogan.

Meskipun AS menganggap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) sebagai kelompok teroris, AS sudah sejak lama mempersenjatai PKK/PYD di Suriah dan menyebutnya sebagai “sekutu yang andal” dalam perang melawan Daesh.

Baru-baru ini, kelompok pendukung PKK memasang poster Ocalan di kantor berita Prancis AFP. Erdogan pun menambahkan, “Prancis juga memajang poster pemimpin teror di bangunan milik negara, sementara polisi hanya diam menyaksikan. Bagaimana mereka akan menjelaskan insiden itu?”

Senin, sekitar 500 anggota kelompok pendukung PKK juga mengelar demonstrasi di Kennedy Suare, Frankfurt, Jerman. Mereka meneriakkan slogan-slogan anti Turki dan memasang poster kelompok teror, namun polisi tidak melakukan tindakan apa pun.

PKK yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan AS telah menewaskan 1.200 anggota pasukan keamanan dan warga Turki sejak Juli 2015.

‘Turki tidak percaya kalian’

“Ketika kami menggelar perundingan bilateral, mereka berkata ‘Kami mendampingi Anda melawan terorisme’. Tidak, kami tidak percaya kalian. Kalian tidak berjuang bersama kami. Jika kalian mendukung kami, kalian tidak akan tinggal diam,” tegas Erdogan.

Erdogan menambahkan bahwa negara anggota D-8 telah sepakat untuk membantu Turki memerangi kelompok teror, termasuk Organisasi Teroris Fetullah (FETO) dan PKK.

D-8 sepakat untuk menunjukkan solidaritas dan menjalin kerja sama, khususnya dalam berbagi intelijen.

FETO dan pemimpinnya, Fetullah Gulen, mendalangi percobaan kudeta di Turki pada Juli 2016, yang menewaskan 250 orang dan menyebabkan hampir 2.200 luka-luka.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
PKK
Bu haberi paylaşın