Ekonomi

Turki sebut volatilitas dolar 'tidak wajar'

Juru bicara kepresidenan mengatakan ekonomi Turki kuat dan telah bertahan dari efek kudeta yang dikalahkan

Zehra Aydin dan Selma Kasap  | 25.05.2018 - Update : 25.05.2018
Turki sebut volatilitas dolar 'tidak wajar'

Ankara

Zehra Aydin dan Selma Kasap

ANKARA

Juru bicara Presiden Turki Ibrahim Kalin mengatakan pada hari Kamis bahwa badan-badan negara termasuk Bank Sentral sedang bekerja untuk menyelesaikan fluktuasi "tidak wajar" dalam valuta asing.

Dalam sebuah wawancara dengan radio Best FM, dia mengatakan ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap volatilitas valuta asing terkait kekuatan ekonomi Turki untuk menghadapi situasi saat ini.

"Ekonomi Turki kuat. Jika lemah, itu akan runtuh segera setelah upaya kudeta 15 Juli," katanya, mengacu pada usaha kudeta 2016 yang menewaskan 250 orang menjadi martir dan hampir 2.200 orang terluka.

Dia menambahkan bahwa Turki akan melejitkan sistem baru setelah pemilihan 24 Juni untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan politik, keamanan, dan ketenagakerjaan, untuk mencapai tujuan pada tahun 2023.

Pada hari Rabu, Bank Sentral mengumumkan kenaikan tingkat bunga acuan likuiditas akhir sebesar tiga poin persentase. Tingkat pinjaman dipertahankan pada 0 persen sementara suku bunga pinjaman meningkat dari 13,50 menjadi 16,50 persen

Langkah bank tersebut muncul setelah nilai dolar AS terhadap kurs lira Turki mencapai titik tertinggi dalam sejarah pada Rabu, naik ke sekitar TL4,93 per dolar.

Pada awal tahun, kurs USD/TRY adalah 3,78 sementara tingkat rata-rata tahun lalu adalah 3,65.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.