Politik, Dunia

Turki, Rusia, Iran dukung integritas teritorial Suriah

Recep Tayyip Erdogan, Hassan Rouhani, dan Vladimir Putin bertemu di sebuah resort di Laut Hitam, di Kota Sochi, untuk keempat kalinya untuk membahas situasi di Suriah

Maria Elisa Hospita  | 15.02.2019 - Update : 16.02.2019
Turki, Rusia, Iran dukung integritas teritorial Suriah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan), Presiden Iran Hassan Rouhani (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) menggelar konferensi pers bersama setelah KTT trilateral ke-4 yang membahas Suriah pada 14 Februari di Sochi, Rusia. ( Sefa Karacan - Anadolu Agency )

Ankara

Sena Guler

ANKARA 

Para pemimpin Turki, Iran, dan Rusia pada Kamis menyatakan sikap perlawanan mereka terhadap "agenda separatis" di Suriah.

"Para presiden menyatakan tekad mereka untuk menentang agenda separatis yang bertujuan merongrong kedaulatan dan integritas teritorial Suriah serta keamanan nasional negara-negara tetangga," bunyi pernyataan yang dikeluarkan usai pertemuan trilateral mengenai Suriah.

Recep Tayyip Erdogan, Hassan Rouhani, dan Vladimir Putin bertemu di sebuah resort di Laut Hitam, di Kota Sochi, untuk keempat kalinya untuk membahas situasi di Suriah.

Mereka mendiskusikan situasi di timur laut Suriah dan sepakat untuk mengoordinasikan aktivitas mereka untuk menjamin keamanan, keselamatan, dan stabilitas di negara yang dilanda perang itu.

"Para presiden menegaskan komitmen kuat dan berkelanjutan mereka terhadap kedaulatan, kemerdekaan, persatuan dan integritas teritorial Suriah serta tujuan dan prinsip Piagam PBB," tambah pernyataan itu.

Mengenai keputusan Amerika Serikat untuk menarik pasukannya dari Suriah, mereka memandang langkah itu akan memperkuat stabilitas dan keamanan di kawasan itu.

Pada Desember, Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menarik semua 2.000 tentara AS dari Suriah, hingga menuai kritik dari banyak sekutu dan penasihat keamanan, termasuk Kabinetnya sendiri.

Sejak itu, Erdogan menegaskan negaranya siap untuk mengambil peran kontraterorisme di Suriah, setelah tentara AS menarik diri.

Ketiga presiden juga bertekad melanjutkan kerja sama untuk memberangus kelompok-kelompok teror, termasuk Daesh dan Front Al-Nusra, dari wilayah tersebut.

Dalam pernyataan itu juga disebutkan bahwa solusi militer bukan solusi yang tepat bagi konflik Suriah, melainkan proses politik yang dipimpin dan dimiliki oleh warga Suriah.

"Para presiden ingin memfasilitasi peluncuran Komite Konstitusi sesegera mungkin," kata pernyataan tersebut.

Mereka menyerukan pada komunitas internasional, khususnya PBB, untuk menyediakan bantuan kemanusiaan tambahan dan memulihkan aset infrastruktur kemanusiaan, termasuk fasilitas air dan listrik, sekolah, dan rumah sakit.

Para pemimpin juga merencanakan untuk mengadakan pertemuan trilateral berikutnya di Turki atas undangan Erdogan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın