Dunia

Trump keluarkan peringatan keras untuk militer Venezuela

Presiden AS mengatakan para loyalis Maduro di militer akan kehilangan segalanya jika mereka terus mendukung presiden Venezuela itu

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 19.02.2019 - Update : 20.02.2019
Trump keluarkan peringatan keras untuk militer Venezuela Presiden Donald Trump (Foto file - Anadolu Agency)

Washington DC

Michael Hernandez

WASHINGTON 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin mengeluarkan ultimatum tegas kepada anggota militer Venezuela yang terus mendukung Presiden Nicolas Maduro, tetapi bersikeras bahwa Washington terus mengupayakan transisi kekuasaan yang damai di negara itu.

Berbicara kepada komunitas Venezuela-Amerika di Miami, Florida, Trump memberikan penawaran kepada anggota militer Venezuela dan kepemimpinannya untuk membantu menempa masa depan yang aman dan sejahtera bagi semua rakyat Venezuela dan memperingatkan bahwa mereka yang terus mendukung Maduro tidak akan dibiarkan.

"Jika Anda memilih jalan ini, Anda tidak akan menemukan pelabuhan yang aman, tidak ada pintu keluar yang mudah dan tidak ada jalan keluar. Anda akan kehilangan segalanya," kata Trump.

Presiden terus bersikeras bahwa semua opsi terbuka untuk mengatasi krisis yang sedang berlangsung di Venezuela dan meminta anggota militer Venezuela untuk tidak mengikuti perintah Maduro untuk memblokir bantuan kemanusiaan.

"Anda tidak boleh mengancam segala bentuk kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai, pemimpin oposisi, anggota Majelis Nasional atau Presiden Guaido dan keluarganya," tegas dia.

AS telah mendukung Juan Guaido, pemimpin Majelis Nasional Venezuela, yang menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada 23 Januari.

Tetapi Maduro dengan gigih menolak seruan dari pemimpin oposisi dan para pendukungnya untuk menyerahkan kekuasaan, menegaskan pemerintahnya adalah target dari sebuah kudeta yang didalangi oleh Washington.

Penasihat Keamanan Nasional Trump, John Bolton, mengatakan pada pekan lalu bahwa AS akan mencabut sanksi terhadap pejabat militer mana pun yang mengakui Guaido sebagai pemimpin sah negara itu.

Tetapi, sebagian besar militer Venezuela terus mendukung Maduro di tengah ketidakstabilan yang sedang berlangsung di negara Amerika Latin itu.

Venezuela telah diguncang oleh protes sejak 10 Januari ketika Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua setelah pemilihan umum yang diboikot oleh oposisi.

Guaido meminta rakyat Venezuela untuk turun ke jalan dalam upaya untuk menggulingkan Maduro dari kekuasaan melalui tekanan rakyat dan mengatakan dalam rekaman video yang disampaikan kepada ekspatriat Venezuela di Miami bahwa negara itu saat ini menghadapi pilihan antara demokrasi dan kediktatoran, antara kehidupan dan kematian.

"Kita harus memanfaatkan peluang ini. Sekarang saatnya untuk perubahan di Venezuela dengan tekad dan tekanan dari dalam negeri. Mobilisasi damai dan kerja sama internasional akan memungkinkan Venezuela untuk bebas dan menjadi teman dari semua orang di kawasan," ujar dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.