Dunia

Presiden Biden kumpulkan 40 kepala negara bahas perubahan iklim

Presiden AS akan mengumumkan lompatan besar untuk pengurangan karbon

Michael Gabriel Hernandez  | 22.04.2021 - Update : 23.04.2021
Presiden Biden kumpulkan 40 kepala negara bahas perubahan iklim Presiden AS Joe Biden. ( Tayfun Coşkun - Anadolu Agency )

Washington DC

Michael Hernandez

WASHINGTON

Presiden Joe Biden akan bertemu dengan para pemimpin dunia dari 40 negara pada Kamis untuk membahas ancaman yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan mengumumkan tujuan utama iklim Amerika Serikat.

Biden diperkirakan akan berusaha menempatkan AS sebagai pemimpin global dalam pertempuran untuk mencegah suhu global naik di atas 1,5 derajat Celcius, yang menurut para ilmuwan merupakan garis merah dalam upaya memerangi pemanasan global.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken memperingatkan pada Senin bahwa AS tertinggal di belakang China dalam upaya mengendalikan perubahan iklim.

Blinken mencatat bahwa Beijing sekarang adalah penghasil dan pengekspor panel surya, turbin angin, baterai dan kendaraan listrik terbesar di dunia, dan memegang sekitar sepertiga dari paten energi terbarukan dunia.

"Jika kita tidak mengejar, Amerika akan kehilangan kesempatan untuk membentuk masa depan iklim dunia dengan cara yang mencerminkan kepentingan dan nilai-nilai kita, dan kita akan kehilangan banyak pekerjaan untuk rakyat Amerika," tambah dia.

Namun menjelang KTT, para penghasil emisi karbon terbesar dunia mengumumkan bahwa mereka berkomitmen untuk bekerja sama memerangi fenomena tersebut.

"Ke depan, Amerika Serikat dan China berkomitmen tegas untuk bekerja sama dan dengan pihak lain untuk memperkuat implementasi Perjanjian Paris," kata mereka dalam pernyataan bersama, Sabtu.

Berbagai laporan mengatakan Biden akan mengurangi 50 persen tingkat emisi karbon 2005 pada 2030, yang akan menandai upaya utama pemerintah.

Saat ini, AS bertanggung jawab atas sekitar 15 persen emisi karbon, meskipun hanya menyumbang 4 persen dari populasi global.

Ketika menyatakan komitmen AS pada kesepakatan iklim Paris 2015, mantan Presiden Barack Obama berjanji untuk mengurangi emisi AS sebesar 26-28 persen dalam satu dekade, yang berarti pengumuman Biden akan menjadi langkah yang lebih besar.

Perubahan iklim secara langsung berkaitan dengan naiknya permukaan laut dan kejadian cuaca yang lebih ekstrem.

Dalam setahun terakhir, AS telah menyaksikan kebakaran hutan yang dahsyat di California, negara bagian Washington, dan Colorado.

Wisconsin mengalami kebakaran hutan terburuk dalam beberapa tahun dengan kebakaran hutan yang tidak wajar yang memakan lebih banyak area dalam empat bulan pertama daripada sepanjang tahun 2020.

Pada Februari, badai salju dan es menghantam Midwest, menghancurkan sebagian besar jaringan energi Texas.

Bencana itu memicu pemadaman luas yang menewaskan lebih dari 100 orang, sebagian besar karena terpapar suhu dingin, dan mengakibatkan kerusakan properti massal.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.