Kolombia batalkan negosiasi damai dengan ELN di Kuba

Lokman Ilhan

BOGOTA, Kolombia

Kolombia mengumumkan telah menarik perwakilannya dari proses negosiasi damai dengan kelompok pemberontak besar terakhir di negara tersebut, di Kuba.

Dalam konferensi pers di istana negara di Bogota, Miguel Ceballos, Komisioner Tinggi untuk Perdamaian, Legalitas dan Koeksistensi, berkata keputusan ini tidak berhubungan dengan negosiasi dengan kelompok gerilya Tentara Pembebasan Nasional (National Liberation Army/ELN) yang sudah lebih dulu terhenti, namun "murni masalah administrasi" belaka.

"Perwakilan tersebut, yang diutus oleh Pemerintah Nasional untuk melakukan negosiasi dengan ELN, telah berakhir kontraknya pada 3 Agustus berdasarkan keputusan dari pemerintahan sebelumnya [mantan presiden Juan Manuel Santos]," kata Ceballos.

Dia melanjutkan, "Ini bukan keputusan baru, ini murni prosedur administratif yang menyebabkan pemerintah putus hubungan dengan para perwakilan, juga dengan anggota Komite Teknis yang ikut serta dalam diskusi gencatan senjata."

Ceballos berkata negosiasi akan dilanjutkan kembali dan juru bicara resmi akan ditunjuk jika ELN berhenti melakukan aktivitas kriminal dan melepaskan semua orang yang mereka culik.

Langkah pemerintahan Presiden Ivan Duque ini dilakukan beberapa jam setelah ELN mengumumkan telah melepaskan gadis berusia 15 tahun di Choco Departemen, di barat Kolombia.

Gadis tersebut diculik pada awal September karena diduga menjadi kaki tangan pasukan bersejata Kolombia.

Meskipun kelompok gerilya tersebut telah menyerahkan sembilan orang yang mereka culik kepada otoritas pada bulan ini, dipercaya mereka masih menahan 10 orang sandera lain.

Negosiasi damai antara pemerintah Kolombia dengan ELN dimulai di Quito, Ekuador, pada Februari 2017 dan dilanjutkan di Kuba.

Putaran terakhir dialog ini berakhir pada 1 Agustus, yakni di hari terakhir Santos menjabat presiden.

*Maria Paula Trivino turut melaporkan untuk berita ini.