Dunia

Kanselir Jerman serukan de-eskalasi di Mediterania Timur

Kanselir Jerman Merkel mengatakan kemajuan dalam hubungan Uni Eropa-Turki akan menguntungkan kepentingan kedua belah pihak

Muhammad Abdullah Azzam  | 17.10.2020 - Update : 19.10.2020
Kanselir Jerman serukan de-eskalasi di Mediterania Timur Kanselir Jerman Angela Merkel (Foto file - Anadolu Agency)

Berlin

Cüneyt Karadağ

BERLIN 

Kanselir Jerman pada Jumat menyerukan de-eskalasi di Mediterania Timur dan dialog lebih dekat antara Uni Eropa dan Turki untuk mengatasi masalah terkini.

Berbicara pada konferensi pers di Brussel setelah pertemuan dua hari para pemimpin Uni Eropa, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dirinya menyayangkan keputusan Turki untuk mengirim kapal seismiknya Oruc Reis untuk melakukan penelitian di Mediterania Timur.

“Perkembangan sekarang ini meningkatkan ketegangan, bukannya menurunkannya. Saya merasa sangat disesalkan, dan menurut saya itu tidak perlu," sebut dia, sambil menambahkan bahwa para pemimpin membahas topik ini dalam pertemuan Jumat ini.

Meski ada seruan kuat dari dua anggota UE, Yunani dan otoritas Siprus Yunani untuk menjatuhkan sanksi pada Ankara, kanselir Jerman mengulangi seruannya untuk solusi masalah saat ini melalui dialog dan negosiasi.

"Kami harus melanjutkan urusan kami pada aspek positif dari agenda kami," kata dia, mengacu pada kesimpulan KTT Uni Eropa pada 2 Oktober, yang menyerukan kerja sama yang lebih erat dengan Turki dalam masalah kepentingan bersama.

“Kita dapat menempuh jalan ini bersama-sama, karena mencapai kemajuan dalam hubungan UE-Turki adalah kepentingan kedua belah pihak,” tegas dia.

Upaya mediasi Merkel selama berbulan-bulan antara Turki dan Yunani membuka jalan bagi pembicaraan eksplorasi antara kedua negara, tetapi pembicaraan yang direncanakan ditunda menyusul ketegangan baru-baru ini di kawasan tersebut.

Ankara mengecam pemerintah Yunani yang melanjutkan provokasinya selama beberapa minggu terakhir, yang terbaru mereka mengumumkan akan menggelar latihan militer di Laut Aegea yang bertepatan dengan perayaan Hari Nasional 29 Oktober di Turki.

Turki, negara yang memiliki garis pantai kontinental terpanjang di Mediterania Timur, menolak klaim batas maritim Yunani dan Siprus Yunani di wilayah tersebut, dan menekankan bahwa klaim yang berlebihan ini melanggar hak kedaulatan Turki dan Siprus Turki.

Ankara mengirim beberapa kapal bor dalam beberapa pekan terakhir untuk mengeksplorasi energi di landas kontinennya, menegaskan haknya sendiri di wilayah tersebut, serta hak Republik Turki Siprus Utara.

Otoritas Turki berulang kali menekankan bahwa Ankara mendukung penyelesaian semua masalah yang luar biasa di kawasan itu melalui hukum internasional, hubungan bertetangga yang baik, dialog, dan negosiasi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.