ANKARA

Presiden Recep Tayyip Erdogan terbang ke Rusia pada Jumat untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin untuk pembicaraan tentang hubungan bilateral, dan masalah internasional dan regional.

Menurut kepresidenan Turki, kedua pemimpin akan mengadakan pertemuan langsung dan memimpin pembicaraan antara delegasi di kota pesisir Rusia Sochi selama kunjungan kerja satu hari Erdogan.

Krisis Suriah dan perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, yang sekarang memasuki bulan keenam, akan dibahas dalam pertemuan Sochi.

Kedua pemimpin juga akan mengevaluasi hubungan bilateral antara kedua negara, terutama berfokus pada ekonomi, perdagangan, dan energi yang merupakan kekuatan hubungan Turki-Rusia.

Mereka akan bertukar pandangan tentang langkah-langkah potensial untuk meningkatkan kerja sama bilateral juga.

Erdogan dan Putin akan bertemu langsung untuk kedua kalinya dalam 17 hari setelah pertemuan di ibukota Iran, Teheran pada Juli di mana para pemimpin mengadakan pertemuan trilateral dengan timpalan Iran mereka Ebrahim Raisi di KTT Suriah.

Upaya Turki buka blokir ekspor gandum Ukraina

Berkat upaya diplomatik Turki untuk membuka blokir ekspor gandum Ukraina, Razoni yang berbendera Sierra Leone, kapal gandum pertama yang keluar dari Ukraina sejak perang dimulai pada Februari, meninggalkan pelabuhan Odesa pada hari Senin.

Kapal dengan lebih dari 26.500 ton jagung melewati Selat Bosphorus setelah mendapat izin keamanan di Istanbul pada Rabu dalam perjalanan ke Lebanon.

Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani kesepakatan bersejarah pada 22 Juli untuk membuka kembali tiga pelabuhan Ukraina – Odesa, Chornomorsk, dan Yuzhny – untuk ekspor gandum Ukraina yang terhenti selama berbulan-bulan akibat perang Rusia-Ukraina.

Tiga kapal lagi yang mengangkut biji-bijian dan bahan makanan pada Jumat meninggalkan pelabuhan Ukraina dengan membawa lebih dari 58.000 ton jagung berdasarkan kesepakatan.

Navistar berbendera Panama berangkat dari pelabuhan Odesa menuju Irlandia dengan 33.000 ton gandum, Rojen berbendera Malta meninggalkan pelabuhan Chornomorsk dengan 13.000 ton gandum menuju Inggris, dan Polarnet berbendera Turki meninggalkan pelabuhan Chornomorsk dengan 12.000 ton jagung ditakdirkan untuk Turki.