Dunia

China undang kepala HAM PBB daerah Uighur di Xinjiang

Undangan tersebut datang di tengah kritikan keras terhadap China atas perlakuannya terhadap komunitas Muslim Uighur

Muhammad Abdullah Azzam  | 25.02.2021 - Update : 25.02.2021
China undang kepala HAM PBB daerah Uighur di Xinjiang Ilustrasi: Bendera China. (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Riyaz ul Khaliq

ANKARA

China mengundang kepala hak asasi manusia PBB untuk mengunjungi daerah Uighur, Wilayah Otonomi Xinjiang di barat laut negara itu, lapor media lokal China pada Rabu.

"China telah mengirim undangan kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia tentang kunjungan ke China dan Xinjiang," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada konferensi pers di Beijing.

"Kedua belah pihak telah menjalin komunikasi yang erat tentang masalah ini," kata Wang, menurut harian China Global Times.

Keputusan Beijing untuk mengundang kepala hak asasi manusia PBB datang di tengah rapat Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) ke-46 yang sedang berlangsung di Jenewa.

Beijing tengah menghadapi kritik besar-besaran atas kebijakan terhadap warga Uighur yang sebagian besar Muslim dan tinggal di provinsi Xinjiang.

Amerika Serikat (AS) dan Kanada menyebut dugaan penganiayaan China terhadap orang Uighur sebagai tindakan "genosida" sementara Washington juga membatasi perdagangannya dengan wilayah tersebut dan memberikan sanksi kepada beberapa perusahaan China yang dituduh terlibat dalam penganinayaan terhadap komunitas Uighur.

Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan pada rapat UNHRC pada Senin bahwa tuduhan yang menghasut seperti itu dibuat karena ketidaktahuan dan prasangka.

“Xinjiang mempertahankan hak kebebasan beragama berdasarkan hukum,” kata Wang.

Turki juga menyatakan keprihatinannya atas masalah tersebut.

“Turki dengan cermat mengikuti situasi hak asasi manusia di wilayah otonom Xinjiang Uighur. Temuan PBB dan laporan internasional lainnya sangat memprihatinkan," kata Menteri Luar Negeri negara itu Mevlut Cavusoglu pada hari pertama rapat UNHRC, Senin.

“Kami berbagi keprihatinan dan harapan kami tentang masalah ini dengan otoritas China. Kami mengharapkan transparansi dalam masalah ini dengan tetap menghormati kedaulatan dan integritas teritorial China," ujar dia, seraya menambahkan bahwa Turki terus mengikuti perkembangan terkait kemungkinan kunjungan tim komisaris tinggi PBB ke wilayah tersebut.

“Atas undangan China, kami juga akan mengirimkan tim nasional kami sendiri untuk mengunjungi kawasan itu,” tutur Cavusoglu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın