China terima jabatan ketua Dewan Keamanan PBB pada Februari
'Kami akan melaksanakan tugas kami secara konstruktif dan profesional untuk meningkatkan solidaritas di antara anggota dewan,' kata duta besar China untuk PBB

HAMILTON, Kanada
China pada Senin mengambil alih jabatan ketua bergilir Dewan Keamanan PBB dari Aljazair untuk bulan Februari.
"Merupakan suatu kehormatan bagi China dan bagi saya pribadi untuk memangku jabatan presiden Dewan Keamanan pada bulan Februari. Kami memandang ini sebagai tanggung jawab penting. Kami akan melaksanakan tugas kami secara konstruktif dan profesional untuk meningkatkan solidaritas di antara anggota dewan dan memastikan bahwa dewan memenuhi mandatnya," kata Fu Cong, perwakilan tetap China untuk PBB, kepada wartawan.
Mengatakan bahwa "situasi di Timur Tengah tetap menjadi prioritas" bagi agenda China bulan ini, Fu mengatakan akan ada rapat Dewan Keamanan tentang konflik Palestina, Suriah dan Yaman.
"Sekarang ada gencatan senjata, tetapi situasinya masih rapuh," katanya soal Gaza.
Memperhatikan bahwa meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki akan dipantau secara ketat, utusan China tersebut mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, pada Senin pagi dan dia "meminta Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan cepat guna menghentikan situasi tersebut."
"Kami tengah berkonsultasi dengan negara-negara anggota Dewan Keamanan mengenai kemungkinan pertemuan tersebut, dan kami tengah berkonsultasi mengenai format dan waktu pertemuan tersebut," katanya, sambil menambahkan bahwa larangan Israel terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) akan diawasi secara ketat.
Dia juga melaporkan bahwa situasi di seluruh benua Afrika, yaitu Sudan, Sudan Selatan, Libya, Republik Afrika Tengah, dan Republik Demokratik Kongo (DRC), "akan menjadi prioritas lain dalam agenda Dewan."
Ketika ditanya tentang kemungkinan resolusi terkait DRC, dia mengatakan, "Memang, salah satu anggota Dewan Keamanan tengah melontarkan gagasan bahwa mungkin ada resolusi (gencatan senjata)," dan menambahkan bahwa China mendukung gagasan tersebut.
Fu selanjutnya mengumumkan debat terbuka tingkat tinggi pada tanggal 18 Februari, yang akan dipimpin oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
"Debat terbuka ini bertujuan untuk mendorong negara-negara meninjau kembali aspirasi awal PBB, menegaskan kembali komitmen mereka terhadap multilateralisme dan peran penting Perserikatan Bangsa-Bangsa, termasuk Dewan Keamanan, serta mengeksplorasi cara-cara untuk mereformasi dan meningkatkan tata kelola global," katanya.
Kepemimpinan Dewan Keamanan akan berpindah dari China ke Denmark pada bulan Maret.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.