ISLAMABAD

Setidaknya 131 orang tewas akibat gempa di provinsi-provinsi barat laut China, menurut laporan media pemerintah pada Rabu.

Upaya penyelamatan dan bantuan terus dilakukan pasca gempa berkekuatan 6,2 SR melanda China sekitar pukul 23.59 waktu setempat (1559GMT) pada Senin dengan pusat gempa di sebuah daerah otonom Jishishan di provinsi Gansu, sekitar 101 kilometer dari ibu kota provinsi Lanzhou.

Gempa bumi melanda kawasan padat penduduk saat masyarakat sedang tidur.

Sebanyak 113 orang tewas di Gansu, sementara 18 lainnya di provinsi Qinghai, menurut kantor berita Xinhua.

Sejauh ini, 74 orang telah diselamatkan pada Selasa malam sementara lebih dari 4.000 orang dievakuasi.

Lebih dari 780 orang juga terluka akibat gempa mematikan tersebut dan beberapa dari mereka berada dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Ini adalah gempa paling mematikan yang melanda China sejak tahun 2014 ketika gempa berkekuatan 6,5 SR melanda daerah Ludian di barat daya provinsi Yunnan, yang menewaskan sedikitnya 617 orang, sementara 112 lainnya hilang.

Saksi mata mengatakan banyak rumah, jalan dan infrastruktur di wilayah tersebut rusak dan listrik serta air padam di banyak desa.

Otoritas setempat mengatakan bahwa lalu lintas telah dilanjutkan kembali di semua jalan raya yang menghubungkan daerah-daerah yang terkena dampak gempa paling parah.

Ratusan tim penyelamat bekerja di tengah gempa susulan dan gelombang dingin yang berulang kali untuk menyelamatkan korban ketika suhu turun di bawah 10 derajat Celcius.

Pekerja bantuan juga melanjutkan upaya mereka untuk menyediakan pasokan bantuan termasuk mantel, tempat tidur lipat, tenda, kompor dan makanan kepada orang-orang yang terkena dampak.

China mengoperasikan satelit penginderaan jarak jauh dan kendaraan tanpa awak selama operasi penyelamatan dan bantuan di wilayah yang terkena dampak.