Mohamed al-Rayes

MEKKAH, Arab Saudi

Lebih dari dua juta umat Muslim pada Rabu melakukan ritual melemparkan batu kepada simbolisasi setan sebagai bagian dari ritual tahunan haji yang kini sedang berjalan di Arab Saudi.

Puncak ritual haji ini, 'Great Jamara' atau Lempar Jumroh -- di mana jemaah melemparkan tujuh buah batu ke arah tembok yang melambangkan Setan -- bertujuan untuk mengingatkan umat Muslim akan usaha setan yang tak jemu-jemu menggoda iman manusia.

Menurut tradisi Muslim, Nabi Ibrahim adalah yang pertama kali melakukan ritual ini setelah setan menggodanya untuk melanggar perintah Allah.

Menurut otoritas Saudi, lebih dari 2,37 juta jemaah haji ikut serta dalam ibadah haji tahun ini, sekitar 1,75 juta di antaranya berasal dari luar Arab.

Pada Selasa, jemaah berkumpul di atas Jembatan Jumrah di kota tenda Mina di dekat Mekkah untuk melakukan ritual lempar batu ini.

Ibadah tahunan Haji ke Arab Saudi adalah kewajiban agama untuk umat Muslim yang mampu, setidaknya sekali sumur hidup.

Dianggap sebagai pilar kelima Islam, ibadah haji melambangkan solidaritas umat Muslim dan kepasrahan mereka kepada Allah.

Meskipun banyak yang mengaitkan haji dengan nabi terakhir Islam, Muhammad, yang hidup di abad ketujuh, Muslim percaya tradisi ziarah ke Mekkah berasal ribuan tahun yang lalu, bahkan pada zaman pra-Islam.

Ibadah haji dilaksanakan setiap tahun dari hari ke-8 sampai ke-12 Dhulhijjah, bulan ke-12 dan terakhir dalam kalender Islam.

Selama lima hari, jemaah Muslim berkumpul di Mekkah, di mana mereka akan mengelilingi Kakbah tujuh kali; berlari dari bukit Safa ke Marwah; minum air dari Dinding Zamzam yang sakral; mendaki Gunung Arafah; dan terakhir, melempari setan dengan batu.

Para peziarah kemudian memotong rambut dan mengurbankan hewan -- dagingnya kemudian dibagikan kepada kaum miskin -- sebelum merayakan Iduladha, atau "Hari Raya Kurban".

Karena kalender Islam berdasarkan penghitungan bulan, maka tanggal diadakannya ibadah haji setiap tahunnya berganti di kalender Barat.