Budaya

Berkenalan dengan dunia laut di dalam mal Jakarta

Tiga ekor kerapu raksasa berbobot 300 kilogram menjadi primadona di Jakarta Aquarium

Megiza Soeharto Asmail  | 18.10.2018 - Update : 19.10.2018
Berkenalan dengan dunia laut di dalam mal Jakarta Pengunjung melihat seekor ikan kerapu raksasa dengan berat 300 kilogram di salah satu area di Jakarta Aquarium di Jakarta pada 18 Oktober 2018. (Megiza Asmail - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Megiza Asmail

JAKARTA

Jika biasanya masyarakat mengunjungi mal untuk mencari kebutuhan sehari-hari alias berbelanja, saat ini warga Jakarta dapat berkenalan dengan dunia laut di dalam pusat perbelanjaan.

Jakarta Aquarium, yang diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada 16 Oktober lalu kini sah menjadi area konservasi edukasi sekaligus hiburan baru di pusat ibu kota meski telah dibuka untuk umum sejak tahun lalu.

Dengan dibukanya akuarium raksasa seluas 7.200 meter persegi ini, warga Jakarta yang ingin mengetahui konservasi alam dan satwa tak perlu lagi menempuh perjalanan jauh hingga ke luar kota.

Tempat wisata edutainment yang memperkenalkan makhluk-makhluk laut memang sebenarnya sudah ada di Jakarta. Nama SeaWorld Ancol tentu sudah lebih dulu familiar. Namun, keberadaan Jakarta Aquarium tidak kalah menarik sebagai objek wisata baru.

Pengunjung melihat sekumpulan ikan piranha di salah satu area di Jakarta Aquarium, pada 18 Oktober 2018. (Megiza Asmail - Anadolu Agency)

Menampung berbagai jenis satwa mamalia, reptil, serangga dan beragam jenis ikan laut Indonesia, tempat wisata yang dikelola atas kerjasama antara Taman Safari Indonesia dan Aquaria ini mengulas keanerkaragaman hayati Nusantara dengan cara yang menyenangkan.

Deputy Director PT Taman Safari Indonesia Hans Manansang mengatakan Jakarta Aquarium menjadi tempat tinggal baru ratusan satwa tersebut.

“Jakarta Aquarium dirancang dengan standar dunia dan telah dianugerahi sebagai Lembaga konservasi terbaik versi ITTA pada tahun lalu. Ini menjadi rumah ratusan satwa laut, reptile hingga serangga,” kata Hans di Jakarta, Kamis.

Tak hanya mendekatkan satwa laut dengan masyarakat, pengenalan hewan laut yang juga sudah hampir punah ataupun terancam punah juga ditunjukkan di Jakarta Aquarium.

Beberapa hewan terancam punah yang terdapat di akuarium ini adalah Nautilus atau spesies moluska laut yang masuk dalah famili Nautilidae, Kepiting Kelapa hingga musang bertubuh besar anggota suku Viverridae yang lebih dikenal dengan nama Binturong.

Dua ekor musang bertubuh besar atau Binturong terlihat sedang berisitirahat di salah satu area di Jakarta Aquarium, pada18 Oktober 2018. (Megiza Asmail - Anadolu Agency)

Akuarium yang berlokasi di dalam Neo Soho Mal di kawasan Jakarta Barat ini juga memberikan pengalaman kepada pengunjung yang ingin menyentuh hewan laut seperti hiu bambu, hiu kucing, teripang, ikan pari totol biru, bintang laut, hingga kepiting sepatu kuda.

Satwa menarik lainnya yang ada di Jakarta Aquarium adalah kerapu raksasa seberat 300 kilogram. Pengunjung dapat melihat langsung kehidupan kerapu raksasa yang hidup bersanding dengan kelompok hiu dan kawanan pari manta tersebut di salah satu akuarium.

Di salah satu area Jakarta Aquarium pengunjung juga dapat berkenalan dengan berbagai macam reptil. Bahkan, pengunjung juga dapat bersentuhan langsung dengan dua jenis ular pithon yakni pithon batik dan albino.

Pengunjung melihat sekumpulan ubur-ubur di salah satu area di Jakarta Aquarium, pada 18 Oktober 2018. (Megiza Asmail - Anadolu Agency)

Beberapa reptil menarik yang dapat dilihat di Jakarta Aquarium di antaranya kadal tegu merah asal Argentina, kadal panana dari Papua, katak berukuran kecil dengan warna menarik namun memiliki racun yang berbahaya, giant black scorpion, kura-kura leher panjang asal Pulau Rote, tarantula kaki merah, hingga katak bertanduk.

Tak hanya memberikan pengatahuan tentang keragaman makhluk laut, Jakarta Aquarium ternyata juga memberikan edukasi masalah pentingnya menjaga kehidupan satwa laut dengan menjauhkan dari sampah plastik. Tak lain karena Indonesia dikenal sebagai negara peringkat kedua di dunia dengan penggunaan plastik, selain China.


Petugas memberi makan sekumpulan ikan pari di salah satu area di Jakarta Aquarium, pada18 Oktober 2018. (Megiza Asmail - Anadolu Agency)

Di salah satu selasar Jakarta Aquarium diulas dengan lengkap berbagai macam produk plastik yang dapat mengancam kehidupan bawah laut. Untuk menginisiasi kepedulian pengunjung terhadap masalah sampah laut, tempat ini juga mengenalkan produk yang dapat mengurangi penggunaan plastik seperti sedotan dari kertas atau sendok dan garpu kayu.

“Kami berharap dengan melihat keindahan dan kekayaan bawah laut Indonesia di Jakarta Aquarium, masyarakat khususnya bagi para pengunjung dapat lebih bijaksana mengurangi penggunaan plastik dan membuang sampah atau limbah pada tempatnya,” sebut Hans.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.