Galeri budaya Islam di Museum Inggris diresmikan dan dibuka untuk umum di London, Inggris pada 19 Oktober 2018. Berbagai koleksi yang ditampilkan meliputi benda-benda arkeologi, seni dekorasi, boneka, buku-buku seni, bahan-bahan tekstil dan seni kontemporer. Galeri itu juga menampilkan banyak koleksi dari zaman Ottoman seperti lampu masjid buatan Iznik dan satu spanduk Ottoman dari periode Sultan Selim III (1789-1807). (Ahmet Gürhan Kartal - Anadolu Agency )
Jakarta Raya
Ahmet Gurhan Kartal
LONDON
Sebuah galeri budaya Islam baru di Museum Inggris yang terkenal di dunia kembali membuka pintunya bagi pengunjung, Jumat.
Galeri tersebut menceritakan kisah budaya dunia Islam yang membentang dari Afrika Barat ke Asia Tenggara dari abad ketujuh hingga hari ini.
Galeri Yayasan Albukhary memberikan kesempatan luar biasa bagi pengunjung untuk melihat artefak yang disajikan dalam tampilan dengan tema-tema seperti sains, kaligrafi, mode, dan mendongeng.
Koleksinya meliputi arkeologi, seni dekoratif, wayang kulit, tekstil, dan seni kontemporer.
Galeri tersebut secara khusus menampilkan banyak contoh kebudayaan Ottoman, termasuk lampu masjid Ottoman yang dibuat di Iznik, Turki barat laut dan sebuah bendera Ottoman yang indah dari periode Selim III (1789-1807).
Galeri juga menampilkan benda-benda lain dari budaya Ottoman yang kaya, termasuk sepasang baki mandi dari kayu yang dihias dengan mutiara, banyak contoh keramik Iznik dan pakaian yang terkait dengan Sultan Selim III.
Peluncuran galeri dirayakan dengan konser musik, para darwis yang berputar-putar, dan drama pendek yang mempromosikan budaya Islam.
The Albukhary Foundation adalah organisasi nirlaba yang berbasis di Malaysia dengan reputasi internasional. Selama 40 tahun terakhir, telah mempromosikan pendidikan dan warisan budaya.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
