‘Turki tempat aman bagi investor’

Kasım İleri, Safvan Allahverdi, Dildar Baykan

NEW YORK

Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak mengatakan Turki adalah tempat yang aman bagi para investor meski sedang berhadapan dengan berbagai serangan dan kampanye hitam.

Dalam sebuah acara gala dinner atau jamuan makan malam pada Konferensi Investasi Turki yang ke-10 oleh Dewan Bisnis Turki-AS (TAIK) di New York, Menkeu Turki Albayrak berbicara soal hubungan ekonomi dan perdagangan Turki-Amerika Serikat (AS).

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menghadiri gala dinner tersebut.

Menteri Albayrak mengungkapkan bahwa iklim ekonomi global saat ini berbeda dari 10 tahun yang lalu.

"Di tengah ketidakpastian ekonomi global serta ketidakstabilan regional dan peningkatan migrasi, Turki berusaha melewati tantangan-tantangan dengan meminimalisir dampak buruk dan melaksanakan kebijakan fiskal dan moneter secara berhati-hati," ungkap Albayrak.

Albayrak mengatakan bahwa pihak berhasil mengimplementasikan Program Ekonomi Baru yang dapat mengurangi persentase suku bunga dan tingkat inflasi.

"Saya bisa mengatakan bahwa kami telah berhasil mencegah serangan spekulatif pada Agustus 2018 lalu," tutur dia.

Albayrak menuturkan pemerintah telah mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak serangan-serangan ekonomi, terutama pada sektor riil dan pasar bebas.

"Saya mengatakan dengan sepenuh hati bahwa Turki adalah salah satu negara yang mampu bertahan secara baik terhadap perang dagang global dan pengaruh yang sangat buruk dari fluktuasi di dunia keuangan."

"Meski semua serangan dan kampanye hitam berlangsung di saat perdagangan dan keuangan global mengalami turbulensi, Turki masih terus menjadi tempat yang aman bagi investor," ujar Albayrak.

Dia menekankan bahwa Turki selalu mengutamakan win-win solution.

"Kami akan terus mendukung semua inisiatif yang mendukung perdamaian dan stabilitas global," sebut dia.

Menteri Keuangan Turki mengatakan negaranya ingin membuka halaman baru dalam hubungan perdagangan AS-Turki.

Dua presiden bertekad untuk mencapai volume perdagangan hingga USD100 miliar dan Turki terbuka untuk melakukan dialog yang tulus dan konstruktif mengenai banyak masalah, tutur Albayrak.