Pizaro Gozali 

JAKARTA

Malaysia menargetkan menjadi negara bebas malaria oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2020, lansir Bernama pada Minggu.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan untuk mencapai hal ini, negaranya harus berkomitmen dalam mempertahankan status 'zero human indigenous malaria' selama tiga tahun berturut-turut.

"Kementerian Kesehatan sekarang secara aktif menyiapkan tim di semua tingkatan untuk menjalankan program Certification of Malaria Elimination WHO,” kata Noor.

Noor menyampaikan program ini telah menunjukkan keberhasilan selama dijalankan pemerintah Malaysia.

Kementerian Malaysia mencatat sebanyak 4.164 kasus malaria terjadi pada 2011, namun pada 2018 sudah tidak ada lagi atau 0 kasus.

Malaysia meluncurkan Rencana Strategis Penghapusan Malaria yang menargetkan status "bebas malaria" pada 2020.

Untuk memenuhi target ini, Noor mengatakan kerja sama para pemangku kepentingan di sektor perkebunan, pertanian, keamanan dan wisata hutan adalah kunci melindungi pekerja dari infeksi.

Program ini, kata Noor, termasuk memastikan semua pekerja asing menjalani penyaringan kesehatan yang disetujui pemerintah, termasuk untuk malaria.

Selain itu, lanjut dia, bagi pekerja yang terinfeksi agar mendapatkan akses yang memadai di pusat layanan kesehatan.

Sehubungan dengan Hari Malaria Sedunia 2019, bertema 'Zero Malaria Starts with Me', Noor semua pihak akan mengerahkan upaya mereka untuk mencapai target status 'zero human indigenous malaria'.

Hari Malaria Sedunia diperingati secara internasional setiap tahun pada tanggal 25 April untuk mendorong upaya global dalam mengendalikan penyakit ini.