Proyek Bukit Algoritma bakal dibangun di Sukabumi, Jawa Barat
Kawasan industri berbasis teknologi tinggi tersebut digadang-gadang seperti Silicon Valley di Amerika Serikat

Jakarta Raya
JAKARTA
PT Kiniku Bintang Raya KSO berencana membangun Bukit Algoritma di Sukabumi, Jawa Barat, yang digadang-gadang seperti pusat teknologi di Amerika Serikat, Silicon Valley.
Perusahaan tersebut merupakan kerja sama operasi antara PT Kiniku Nusa Kreasi dan PT Bintang Raya Lokalestari.
Ketua Pelaksana PT Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko mengungkapkan, proyek yang berada di lahan seluas 888 hektar tersebut merupakan milik swasta.
“Bukit Algoritma adalah sebuah kawasan industri berbasis teknologi tinggi, di mana di situ nanti yang dihasilkan bukan terutama barang, tapi paten, hasil-hasil penetlian,” kata Budiman kepada Anadolu Agency, Kamis.
Menurut Budiman, proyek Bukit Algoritma memiliki ciri tersendiri yang membedakan dari Silicon Valley.
“Kalau di kita bukan hanya digital, tapi juga ke bioteknologi, teknologi biologi, seperti neuroscience dan juga ke pengembangan teknologi nano rekayasa atomik,” ucap dia.
Budiman mengungkapkan, untuk tahap pertama pembangunan proyek itu diperkirakan membutuhkan dana sekitar 1 miliar Euro atau sekitar Rp18 triliun.
Seluruh dana untuk proyek itu bersumber dari investor, di antaranya asal Amerika Utara serta Eropa.
Pembangunan tahap pertama ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun, di mana mereka akan membangun pusat taman pengetahuan, plaza inovasi, serta pusat kesehatan.
Untuk pembangunannya akan dilakukan oleh perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Konstruksi bernama PT Amarta Karya (AMKA) selaku kontraktor.
“Mereka (AMKA) sudah banyak melakukan pekerjaan dan paling responsif terhadap kerja sama ini, cepat prosesnya,” ungkap dia.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan proses pemetaan wilayah yang akan dirancang bangunannya.
Budiman juga sedang mengumpulkan sumber daya manusia (SDM) asal Indonesia yang banyak melakukan riset teknologi untuk berinovasi di kawasan tersebut.
Perguruan tinggi ikut dilibatkan dalam proyek ini, di mana pihaknya sudah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Padjadjaran.
Masing-masing perguruan tinggi diberi lahan seluas 25 hektar di Bukit Algoritma untuk dikelola.
Budiman mengatakan, penduduk sekitar lokasi Bukit Algoritma bakal turut dilibatkan.
“Masyarakat sekitar nanti kita libatkan. mereka akan menjadi pengguna awal dari hasil-hasil inovasi ini dan kita akan dorong digitalisasi masyarakat, energi terbarukan, teknologi kesehatan,” ucap Budiman.
Sejauh ini, karena masih tahap awal, pihaknya baru fokus pada pihak swasta.
Namun, pihaknya juga membuka peluang bagi pemerintah apabila ingin membuka balai riset di kawasan tersebut.