Polri: Kelompok lain berencana serang massa demonstran dengan senpi
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan rencana itu ditujukan untuk menimbulkan kemarahan publik kepada aparat
Jakarta Raya
Nicky Aulia Widadio
JAKARTA
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan ada kelompok lain yang memiliki senjata api dan berencana menyerang massa aksi demonstrasi terkait pemilu.
Menurut Tito, rencana itu bertujuan untuk menimbulkan kemarahan publik kepada aparat.
“Kami mendengar ada rencana penembakan terhadap massa, seolah-olah yang melakukan aparat sehingga timbul kemarahan publik,” ujar Tito, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Menurut Tito, rencana itu diketahui berdasarkan dua kasus penyelundupan senjata yang tertangkap oleh Polri dan TNI belakangan ini.
Polisi telah menangkap enam orang tersangka dan menyita senjata api jenis M4 yang bisa dipasang telesikop untuk penembak runduk atau sniper, revolver, glock, serta sekitar 50 butir peluru.
“Dari informasi intelijen yang kita terima, senjata ini selain ditujukan untuk pejabat, aparat, juga untuk menciptakan martir ke massa,” kata Tito.
Dia menegaskan petugas yang mengamankan aksi demonstrasi tidak dilengkapi dengan senjata api.
Polri akan menyelidiki penyebab tewasnya enam orang yang disebut karena tertembak dalam demonstrasi tersebut.
“Kita minta masyarakat tetap tenang dan tidak langsung apriori menuduh aparat keamanan melakukan hal itu,” ujar Tito.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal sebelumnya juga menegaskan hal serupa dan memastikan peluru tajam tidak berasal dari anggota Polri yang mengamankan demonstrasi.
“Kalau ada yang pakai peluru tajam, itu bukan personil pengamanan Polri dalam konteks unjuk rasa ini,” tutur Iqbal.