Presiden Direktur Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Fachmi Idris (kanan) dan Presiden Direktur SGK Turki Mehmet Selim Bagli menunjukkan dokumen kerja sama di gedung BPJS, Jakarta pada 22 Juli 2019. (Anton Raharjo - Anadolu Agency)
Jakarta Raya
Erric Permana
JAKARTA
Indonesia dan Turki sepakat melakukan kerja sama dalam bidang sistem jaminan kesehatan untuk memperkuat mekanisme organisasi sosial dalam negeri.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Sosyal Guvenlik Kurumu (SGK), lembaga penyelenggara jaminan kesehatan Turki, menyepakati untuk saling bertukar keahlian guna menyempurnakan sistem pelayanan BPJS.
Direktur Utama BPJS Fahmi Idris dan President Director SGK Mehmet Selim Begli menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Gedung BPJS, Jakarta pada Senin.
Fahmi mengatakan BPJS terus menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga luar negeri untuk saling bertukar keahlian.
Direktur Kepatuhan Hukum dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Bayu Wahyudi mengakui BPJS Kesehatan tertarik mempelajari sistem pelayanan jaminan kesehatan dari SGK.
Sebab, kata dia, budaya masyarakat Turki dengan Indonesia memiliki banyak kesamaan dalam hal jaminan kesehatan.
"Sehingga kita perlu belajar saling kolaborasi dalam hal ini, kepesertaannya, sistem rujukannya, kemudian juga sistem penanganannya, juga kesiapan dari fasilitas kesehatan," ujar Bayu Wahyudi.
Dia mengakui pelayanan di Turki banyak memiliki keunggulan di antaranya penerapan sistem IT.
Dia berharap sistem tersebut bisa diterapkan di Indonesia.
Sementara itu, Presiden Direktur SGK Mehmet Selim Begli mengatakan dengan adanya nota kesepahaman ini kedua negara bisa saling bekerja sama dalam hal memberikan pelayanan jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia dan Turki.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
