Türkİye, Dunia, Operasi Mata Air Perdamaian

Satu tentara Turki gugur dalam operasi di utara Suriah

Sementara ada tiga personel tentara Turki yang mengalami luka-luka selama Operasi Mata Air Perdamaian

Nani Afrida  | 11.10.2019 - Update : 11.10.2019
Satu tentara Turki gugur dalam operasi di utara Suriah Suasana operasi Mata Air Perdamaian. (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Hamdi Celikba

ANKARA

Satu tentara Turki gugur dan tiga lainnya mengalami cedera dalam serangan teroris PKK / YPG selama Operasi Mata Air Perdamaian di utara Suriah, kata Kementerian Pertahanan Turki pada Jumat.

"Kami mendoakan belas kasihan Tuhan kepada prajurit kami yang tercinta, dan keluarganya yang berduka bisa bersabar dan juga pemulihan yang cepat bagi yang terluka," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Turki meluncurkan Operasi Mata Air Perdamaian pada Rabu untuk mengamankan perbatasannya dengan menghilangkan unsur-unsur teroris guna memastikan kembalinya pengungsi Suriah dengan aman dan integritas wilayah Suriah.

Menurut Turki, kelompok teroris PKK dan cabangnya YPG/PYD merupakan ancaman terbesar bagi masa depan Suriah, yang membahayakan integritas teritorial dan struktur kesatuan negara.

Ankara juga menekankan bahwa mendukung teroris dengan dalih memerangi Daesh/ISIS tidak dapat diterima.

Turki berbagi perbatasan sepanjang 911 kilometer dengan Suriah dan telah lama mengecam ancaman dari teroris di timur Sungai Eufrat dan pembentukan koridor teroris di sana.

Turki berencana untuk memukimkan kembali 2 juta warga Suriah di zona aman selebar 30 kilometer yang akan didirikan di Suriah, membentang dari Sungai Eufrat ke perbatasan Irak, termasuk Manbij.

Namun, kehadiran kelompok teroris seperti PKK, PYD dan YPG mengancam keamanan zona tersebut.

Turki telah membersihkan area seluas 4.000 kilometer persegi di Suriah dari kelompok-kelompok teroris dalam dua operasi lintas-perbatasan.Sejak 2016, Turki telah melakukan dua operasi militer besar di Suriah barat laut - Operas Perisai Eufrat dan Ranting Zaitun - untuk membersihkan wilayah dari kelompok teroris Daesh dan YPG.

Kedua operasi itu sejalan dengan hak negara untuk membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB, resolusi Dewan Keamanan PBB no. 1624 (2005), 2170 (2014) dan 2178 (2014), sembari tetap menghormati integritas teritorial Suriah.

Selama Operasi Perisai Eufrat, pasukan Turki telah melumpuhkan 3.060 teroris Daesh.

Sementara itu, lebih dari 300 orang tewas dalam serangan yang diklaim oleh Daesh di Turki, di mana kelompok teroris itu menargetkan warga sipil dalam bom bunuh diri dan serangan bersenjata dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa - bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.

*Ditulis oleh Gozde Bayar

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.