Rusia usir 8 diplomat Jepang sebagai tindakan pembalasan

MOSKOW

Sebagai tindakan balasan, Rusia mengumumkan delapan diplomat Jepang sebagai persona non grata pada Rabu.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan tersebut telah disampaikan kepada perwakilan Kedutaan Besar Jepang di Moskow.

Menurut pernyataan resmi kemlu Rusia kepada diplomat Jepang, Tokyo telah mengambil tindakan anti-Rusia secara terbuka sejak awal operasi militer khusus Rusia di Ukraina, bergabung tidak hanya sanksi anti-Rusia tetapi juga kampanye informasi anti-Rusia.

"Pemerintahan (Perdana Menteri) Fumio Kishida telah mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk hubungan Rusia-Jepang modern, menghancurkan hal positif dari kerja sama yang saling menguntungkan yang terakumulasi selama bertahun-tahun.”

"Jepang telah secara terbuka mengambil posisi dukungan penuh untuk formasi neo-Nazi yang beroperasi di wilayah Ukraina, memberikan bantuan politik, ekonomi dan militer kepada rezim di Kyiv,” ungkap otoritas Rusia.

Keputusan mengusir diplomat Jepang "diipicu oleh prinsip timbal balik."

Rusia dan Jepang telah berselisih sejak Perang Dunia II atas masalah teritorial, yang coba diselesaikan kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, Rusia menarik diri dari perundingan damai dengan Jepang ketika Jepang menjatuhkan sanksi anti-Rusia yang diberlakukan sehubungan dengan perang Rusia-Ukraina.

Setidaknya 2.787 warga sipil telah tewas dan 3.152 lainnya terluka di Ukraina sejak perang dimulai pada 24 Februari, menurut perkiraan PBB. Jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.