Dunia

Pakistan tawarkan perdamaian kepada India, Afghanistan

Menteri luar negeri yang baru dilantik Shah Mahmood Qureshi menilai perdana menteri India menginginkan pembicaraan dengan Pakistan

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 21.08.2018 - Update : 22.08.2018
Pakistan tawarkan perdamaian kepada India, Afghanistan Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi (Foto File - Anadolu Agency)

Pakistan

Aamir Latif

KARACHI, Pakistan

Menteri luar negeri baru Pakistan pada hari Senin menawarkan jalan damai kepada negara tetangganya India dan Afghanistan, mengatakan bahwa "membicarakan perdamaian adalah satu-satunya pilihan" untuk menyelesaikan perselisihan yang berlarut.

“Berkumpul di meja dan membicarakan perdamaian adalah satu-satunya pilihan kita. Kita harus berhenti jadi keras kepala dan mulai bersatu. Kita tahu masalah ini sulit dan tidak akan bisa diselesaikan dalam semalam, tetapi kita harus terlibat," kata Shah Mehmood Qureshi pada konferensi pers pertamanya setelah dilantik.

Qureshi, yang juga pernah menjabat sebagai menteri luar negeri pada masa pemerintahan Partai Rakyat Pakistan (PPP) dari 2008 hingga 2012, mengamati bahwa resolusi perselisihan Kashmir yang memanas ada pada pembicaraan.

“Situasi Kashmir adalah kenyataan. Ini adalah masalah yang diakui oleh kedua negara. Kita membutuhkan dialog yang berkelanjutan dan tidak terganggu. Ini adalah satu-satunya jalan kita ke depan, "katanya.

Qureshi mengklaim bahwa Perdana Menteri India Narendra Modi telah mengindikasikan permulaan pembicaraan yang sudah lama terhenti antara dua tetangga yang bersenjata nuklir, dalam sebuah surat kepada perdana menteri Pakistan Imran Khan.

Ketegangan antara dua negara gagal diredakan setelah 19 tentara India tewas di Jammu dan Kashmir pada September 2016 oleh tersangka militan yang diklaim India memiliki hubungan dengan Pakistan.

Islamabad menyangkal tuduhan itu dan mereka balas menuduh New Delhi mencoba mengalihkan perhatian dunia dari kekejaman di Kashmir.

Lebih dari 200 orang dari kedua negara, pasukan dan warga sipil, tewas dalam serangkaian bentrokan perbatasan antara kedua pasukan.

Kashmir, wilayah dengan mayoritas Muslim di Himalaya, dikuasai oleh India dan Pakistan dalam beberapa bagian dan diklaim oleh keduanya secara penuh. Sebagian kecil Kashmir juga dipegang oleh Tiongkok.

Sejak mereka berpisah pada 1947, kedua negara telah berperang tiga kali, pada tahun 1948, 1965 dan 1971, dua di antaranya terkait Kashmir.

Selain itu, sejak tahun 1984 di gletser Siachen di Kashmir utara, konflik sering kali terjadi antara pasukan India dan Pakistan. Gencatan senjata mulai berlaku pada 2003.

Lebih dari 70.000 orang dilaporkan tewas dalam konflik sejak 1989. India mempertahankan lebih dari setengah juta pasukan di wilayah yang diperebutkan itu.

Beberapa kelompok Kashmir di Jammu dan Kashmir telah berperang melawan kekuasaan India, untuk kemerdekaan atau untuk bergabung dengan negara tetangga Pakistan.

Menurut beberapa organisasi hak asasi manusia, ribuan orang dilaporkan tewas dalam konflik di wilayah itu sejak tahun 1989.

 Afghanistan

Qureshi mengatakan bahwa Islamabad ingin bekerja sama dengan Kabul untuk menjaga perdamaian di kawasan itu.

"Saya ingin menyampaikan pesan yang solid kepada rakyat Afghanistan. Negara kita berbagi masa depan dan geografi, untuk itu kita harus bekerja sama dan memulai perjalanan panjang kita," kata menteri luar negeri itu.

Dia mengatakan akan segera mengunjungi Kabul untuk bertemu dengan rekannya dari Afghanistan.

"Saya ingin memberi tahu rakyat Afghanistan bahwa kita perlu menjadi basis dukungan satu sama lain. Dan kita memiliki kemampuan untuk menjadi mekanisme dukungan yang baik untuk satu sama lain," lanjutnya.

Beberapa perkembangan terakhir, termasuk kematian pemimpin Taliban Pakistan Mullah Fazlullah dalam serangan pesawat tak berawak AS awal tahun ini di Afghanistan, telah sedikit meredakan hubungan yang tegang antara kedua tetangga.

Namun, tuduhan terbaru yang dilontarkan oleh Presiden Afghanistan Ashraf Ghani bahwa rumah sakit di Pakistan menerima dan merawat pejuang Taliban yang terluka dalam pertempuran dengan pasukan Afghanistan di kota Ghazni, telah menggagalkan proses tersebut.

Kementerian Luar Negeri Pakistan telah menolak tuduhan itu, menyebutnya sebagai "propaganda jahat untuk melemahkan kerjasama yang ada antara kedua negara."

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın