Iran tegaskan kembali ancaman penutupan Selat Hormuz
Peringatan muncul di tengah ketegangan yang terus meningkat dengan Washington

Tahran
Ekip
TEHERAN
Iran menegaskan kembali ancaman untuk menutup Selat Hormuz jika dicegah menggunakan jalur Teluk Persia yang strategis untuk mengekspor minyak.
"Di bawah hukum internasional, Selat Hormuz adalah jalur laut," kata Ali Reza Tengseiri, komandan pasukan angkatan laut Korps Garda Revolusi Iran, seperti dikutip oleh Kantor Berita Fars Iran, Senin.
"Jika kami dilarang menggunakannya, kami akan menutupnya. Jika ada ancaman terhadap perairan Iran, kami tidak akan ragu untuk merespons," tambah Tengseiri.
Para pejabat Iran telah berulang kali mengancam akan menutup selat yang merupakan salah satu jalur perdagangan minyak global paling penting itu, di tengah ketegangan yang terus meningkat dengan AS.
Sebagian besar minyak bumi dari produsen utama di kawasan ini - termasuk Arab Saudi, Irak dan Kuwait - melewati Selat Hormuz dalam perjalanan ke negara-negara konsumen di Timur Jauh.
Sebelumnya pada Senin, Washington mengumumkan akan mengakhiri keringanan sanksi terhadap delapan negara - Turki, China, Yunani, India, Italia, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan - yang mengimpor minyak dari Iran.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari kebijakan Gedung Putih untuk memberikan tekanan maksimum pada Iran dengan tujuan untuk membuat pendapatan minyak negara itu menjadi nol.
November lalu, Presiden Donald Trump memberlakukan kembali sanksi terhadap ekspor minyak Iran pada November setelah Washington menarik diri dari kesepakatan Nuklir Iran 2015 antara Teheran, Washington dan lima negara lainnya.