Regional

Presiden Singapura targetkan dua tahun pemulihan ekonomi

Menurut Halimah, pemulihan ekonomi dapat berlangsung pada satu hingga dua tahun mendatang jika dilakukan secara bersama-sama

Pizaro Gozali Idrus  | 29.12.2020 - Update : 30.12.2020
Presiden Singapura targetkan dua tahun pemulihan ekonomi Ilustrasi. Presiden Singapura Halimah binti Yacob berbicara saat menggelar konferensi pers bersama Presiden Indonesia Joko Widodo setelah pertemuan mereka di Istana Bogor, di Jawa Barat, Indonesia pada 4 Februari 2020. ( Surya Fachrızal Aprıanus - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Presiden Singapura Halimah Yacob pada Selasa menyampaikan Singapura masih mengalami hambatan ekonomi akibat pandemi, terutama di sektor penerbangan dan pariwisata.

Menurut Halimah, pemulihan ekonomi dapat berlangsung pada satu hingga dua tahun mendatang jika dilakukan secara bersama-sama.

“Kita harus terus melakukan investasi penting dalam infrastruktur dan pengembangan skill sehingga kita dapat terus menarik investasi baru dan menciptakan lapangan kerja baru," ucap Halimah dalam pidato yang disampaikan melalui akun Facebook resminya.

Halimah yakin warga Singapura dapat melakukan tugas itu dan menyaksikan warganya telah menjadi lebih bekerja keras akibat Covid-19.

"Kami sekarang harus menilai kembali cara kami mengatur kehidupan, pekerjaan dan bisnis kami karena tidak ada cara untuk kembali ke masa sebelum Covid-19. Tetapi masih ada peluang-peluang,” kata Halimah.

Covid-19, lanjut Halimah, juga telah mempercepat penggunaan teknologi, dan tantangan jangka panjang seperti perubahan iklim telah mendapatkan dorongan baru.

“Berbagai negara menggunakan kesempatan ini untuk membentuk kembali pemulihan mereka menuju ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ucap Halimah.

November lalu, Halimah menyetujui suntikan tambahan USD8 miliar atau sekitar Rp113 triliun dalam upaya melawan Covid-19.

Pemerintah telah mengeluarkan hampir USD100 miliar tindakan bantuan yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini.

"Ke depan, posisi fiskal Pemerintah akan terus ketat, tapi kita juga tidak bisa mengambil kebijakan yang akan menyebabkan ekonomi berkontraksi, yang bisa menunda pemulihan kita," kata Halimah.



Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın