Olahraga

Sambut Asian Games, Stadion Gelora Bung Karno percantik diri

Renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno dimulai sejak Juli tahun lalu. Per hari ini, progres renovasi sudah mencapai 82%

09.08.2017 - Update : 14.08.2017
Sambut Asian Games, Stadion Gelora Bung Karno percantik diri Memasuki pekan ke-51 perbaikan stadion, pengerjaan renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno sudah mencapai 82,29 persen. (Megiza Asmail - Anadolu Agency)

Regional

Megiza Asmail

JAKARTA

Lebih dari 50 tahun Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) berdiri di jantung kota Jakarta. Meski dibuat sebagai sarana dan prasarana olahraga, SUGBK juga sering dijadikan sebagai panggung politisi hingga musisi menggelar konser. 

Dibuka pada 1962, stadion dibuat sebagai jawaban tantangan Asian Games Federation yang menunjuk Indonesia sebagai penyelenggara Asean Games ke IV saat Asean Games III di Tokyo, empat tahun sebelumnya. 

Saat peresmiannya di hadapan 110 ribu orang, Presiden Soekarno menyebut SUGBK sebagai tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam bidang olahraga. Sukses menjadi tempat pesta olahraga negara ASEAN, setahun kemudian perhelatan olahraga untuk negara-negara berkembang, Games of The New Emerging Forces (GANEFO) pertama digelar di SUGBK. 

Artinya, sejak saat itu, Indonesia membuktikan diri mampu melaksanakan pembangunan kompleks olahraga bertaraf internasional, yang pada masa itu belum banyak dimiliki negara-negara maju. 

Kini, 55 tahun berlalu, SUGBK kembali bersiap menunjukkan kemegahannya di hadapan atlet-atlet internasional. Terhitung sejak 16 Juli tahun lalu, kompleks stadion ditutup untuk umum demi mempercantik diri untuk Asian Games ke-18 yang dijadwalkan dibuka pada pertengahan Agustus 2018 mendatang.

Memasuki pekan ke-51 perbaikan stadion, Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nachrawi menegaskan bahwa pengerjaan sudah mencapai 82,29 persen. Padahal sebelumnya, pengerjaan hanya ditargetkan mencapai 78,09 persen pada pekan ini. 

“Saya puas dan gembira dengan progres pembangunan ini. Kemajuan ini sangat luar biasa. Semua sudah berstandar FIFA dan sangat nyaman. Lebih hebat lagi adalah kursi yang dibuat berwarna merah putih. Ini dibikin sebagai kado istimewa ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-72,” kata Imam. 

SUGBK memiliki luas hingga 96 ribu meter persegi, dengan keliling luar 1.120 meter dan keliling dalam 967 meter. Stadion ini pun sudah masuk sebagai salah satu cagar budaya karena memiliki sejarah penting untuk Indonesia. 

Selain memaksimalkan sarana pertandingan, SUGBK juga mempercantik diri dengan menyiapkan fasilitas untuk kaum difabel. Tidak hanya untuk penonton Asian Games, fasilitas tersebut juga disiapkan untuk gelaran Asian Paragames. 

"Pemerintah memperhatikan semuanya. Karena itu SUGBK juga harus dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas untuk para difabel, [seperti] jalan masuk, lift, kursi, toilet, yang dibuat agar nyaman juga untuk penyelenggaraan Asian Paragames," ujarnya.

Lebih lengkap, beginilah transformasi SUGBK dalam mempercantik diri menjadi stadion bertaraf internasional: penggunaan rumput jenis Zoysia Matrella yang dikembangkan di Solo sesuai standar internasional; sistem penyiraman rumput; tata lampu terbaik di dunia; trek atletik kelas 1 yang hanya ada tiga di Asia dan satu di Asia Tenggara; jumlah kursi yang mencapai 80.000 yang berarti jumlah terbesar di Asia Tenggara dan masuk lima besar dunia; solar PV panel stadion dengan daya terbangkitkan per tahun hingga 760MWh; tata suara yang berkekuatan hingga 80 ribu watt PMPO; serta smart ticketing dengan full height gate and turnstiles kualitas Dorma Kaba setara Stadion Allianz, Ajax, dan Stade de France. 

Tidak hanya itu, fasilitas keamanan stadium dengan kaca tahan peluru kaliber 7,62 di Royal Box yang hanya ada dua di dunia, CCTV dan server dengan kemampuan Face Recognation dan crowd/traffic control yang mampu mengawasi pergerakan orang dan terintegrasi dengan Divisi Anti Teror Mabes POLRI juga digunakan.

Pembangunan yang diawali penandatanganan kontrak pada 15 Agustus 2106 ini ditargetkan selesai pada 9 Oktober 2017, dengan perhitungan 420 hari kalender masa pelaksanaan dan 180 hari kalender masa pemeliharaan. 

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, turut mengecek progres pembangunan dan renovasi venue olahraga kompleks GBK. Dia meninjau pemasangan beton porous yang dapat meloloskan air. 

Pekerjaan ini menjadi pemasangan beton porous terbesar di dunia, saat ini. Menteri Basuki melakukan pengetesan terhadap kualitas beton tersebut dengan menyiramkan satu ember penuh air. Hasilnya, air seketika terserap masuk ke dalam pori-pori beton porous. 

“Untuk menjaga performa beton, aspek pemeliharaan harus dilakukan dengan benar, karena bila terdapat kotoran yang menempel akan menutup pori-pori beton dan menghalangi air yang masuk,” kata Menteri Basuki.

Pekerjaan penataan kawasan GBK terbagi menjadi dua paket pekerjaan, yakni paket Zona 1 dan Zona 2. Untuk paket pekerjaan Zona 1 ditangani oleh PT. Adhi Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 253,8 miliar, sementara paket pekerjaan Zona 2 ditangani oleh PT. Waskita Karya (Persero), Tbk dengan nilai kontrak Rp 323 miliar. 

Adapun venue olahraga lain di kompleks Gelanggang Olahraga Bung Karno yang tengah dilakukan renovasinya oleh Kementerian PUPR yakni lapangan hoki, softball, baseball, panahan, sepakbola ABC, Istora, stadion tenis indoor dan outdoor, stadion madya, gedung basket, dan training facility. 

Progres pekerjaannya diatas rencana, bahkan untuk Lapangan Hoki, Lapangan Panahan, dan Sepak Bola A/B/C yang telah mencapai 99,56 persen, dan Stadion Tenis Indoor dan Outdoor telah sampai progres konstruksi 98,82 persen. 

Venue Lapangan Hoki Gelora Bung Karno juga telah memperoleh Sertifikat dari International Hockey Federation (FIH) pada tanggal 17 Mei 2017 karena dinilai memenuhi persyaratan penyelenggaraan olahraga internasional yang dijadikan syarat oleh organisasi induk cabang olahraga.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın