Türkİye, Dunia

Turki mulai terapkan kebijakan baru perangi Covid-19

Aparat melakukan pembatasan keluar masuk pada 31 provinsi

Muhammad Nazarudin Latief  | 04.04.2020 - Update : 05.04.2020
Turki mulai terapkan kebijakan baru perangi Covid-19 Ilustrasi: Pemandangan jalan-jalan di Istanbul Turki setelah otoritas setempat meminta warga untuk berdiam diri di rumah, pada 3 April 2020. (Mehmet Eser - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Aykut Karadağ dan Orhan Onur Gemici

ANKARA

Turki mengumumkan beberapa langkah baru untuk membendung penyebaran virus korona, termasuk larangan selama 15 hari keluar masuk sebanyak 31 provinsi.

Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan kota-kota itu termasuk Istanbul, yang merupakan rumah bagi hampir seperlima populasi Turki, serta pusat-pusat kota di Ankara, Izmir, Bursa, dan Adana.

Polisi dan tentara mulai menerapkan langkah-langkah tersebut dengan mendirikan pos pemeriksaan di pintu masuk dan keluar ke kota-kota mulai tengah malam.

Pasukan keamanan tidak mengizinkan mereka yang ingin bepergian, kecuali untuk situasi wajib dan perlu, seperti kendaraan komersial yang membawa pasokan dasar atau medis.

Presiden Erdogan menerapkan jam malam yang membatasi mereka yang berusia lebih dari 20 tahun meninggalkan rumah kecuali benar-benar diperlukan.

Penduduk juga diwajibkan mengenakan masker di daerah ramai termasuk toko dan pertemuan orang banyak di ruang terbuka, termasuk jalan-jalan tidak diperbolehkan.

Turki sebelumnya juga sudah melakukan penutupan sekolah, kafe, restoran, bioskop pada bulan lalu dan pembatalan acara olahraga.

Para pelancong antar kota juga sudah dites batuk dan demam di perbatasan kota.

Mereka yang berusia lebih dari 65 tahun, atau yang menderita penyakit kronis juga dilarang meninggalkan rumah.

Turki mencatat 20.921 kasus virus korona, dan jumlah kematian mencapai 425 kasus. Total 484 orang telah pulih sepenuhnya setelah perawatan.

Sejak muncul di Wuhan, China, Desember lalu, virus korona novel telah menyebar ke setidaknya 181 negara dan wilayah.

Data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins A.S. Amerika Serikat menunjukkan infeksi di seluruh dunia melebihi 1 juta dengan lebih dari 59.000 kematian. Kelebihan 226.100 telah pulih.

* Ditulis oleh Fahri Aksut

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın