Türkİye, Politik, Dunia

Pembicaraan eksplorasi Turki-Yunani berakhir

Turki dan Yunani membahas perkembangan terkini, kemungkinan langkah dan situasi saat ini

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 26.01.2021 - Update : 26.01.2021
Pembicaraan eksplorasi Turki-Yunani berakhir Ilustrasi: Kapal Turki mengawal kapal eksplorasi Oruc Reis (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Behlul Cetinkaya

ANKARA 

Dengan sejumlah masalah utama yang memecah belah Turki dan Yunani, putaran pertama pembicaraan eksplorasi dalam hampir lima tahun antara kedua negara berakhir pada Senin.

Menurut sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, dalam pembicaraan di Istanbul, pejabat tinggi Turki dan Yunani mengevaluasi masalah dari putaran sebelumnya yang berakhir pada 2016, serta situasi saat ini, perkembangan terkini dan kemungkinan langkah yang harus diambil.

Kedua pihak sepakat bahwa Athena, ibu kota Yunani, akan menjadi tuan rumah pertemuan berikutnya.

Juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas kawasan.

"Di bawah kepemimpinan yang kuat dari presiden kami, adalah mungkin untuk menyelesaikan semua masalah, termasuk Laut Aegea, dan kami memiliki keinginan penuh untuk ini. Perdamaian dan stabilitas regional adalah kepentingan semua orang," kata Kalin melalui Twitter.

Pada 11 Januari, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengundang Yunani untuk melanjutkan pembicaraan, menunjukkan bagaimana Turki mendukung dialog, kerja sama dan resolusi.

Pada 20 Januari, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengatakan negaranya akan bergabung dalam pembicaraan dengan optimisme dan keyakinan.

Dialog tersebut juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi hubungan Turki dengan UE.

Dalam pernyataan sebelumnya, Presiden Dewan Eropa Charles Michel juga menyambut baik pembicaraan yang dilanjutkan.

Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan anggota Dewan Eropa akan membahas hubungan dengan Turki lagi pada Maret.

Dia mengatakan blok itu menantikan kemajuan dimulainya kembali pembicaraan eksplorasi antara Turki dan Yunani serta proses penyelesaian Siprus.

Pembicaraan eksplorasi antara Turki dan Yunani, yang dimaksudkan untuk menemukan penyelesaian yang adil dan setara untuk masalah di Laut Aegea, dimulai pada 2002.

Setelah putaran ke-60 pembicaraan pada Maret 2016, Athena menangguhkan pertemuan tersebut.

Pembicaraan bilateral berlanjut dalam bentuk konsultasi politik, tetapi tidak kembali ke kerangka eksplorasi.

Pembicaraan itu diharapkan juga fokus pada sengketa bilateral, termasuk batas maritim dan hak pengeboran di kawasan itu.

Turki, yang memiliki garis pantai benua terpanjang di Mediterania Timur, telah menolak klaim batas maritim oleh Yunani dan pemerintahan Siprus Yunani, menekankan bahwa klaim yang berlebihan ini melanggar hak kedaulatan Turki dan Siprus Turki.

Ankara tahun lalu mengirim sejumlah kapal bor untuk mengeksplorasi energi di Mediterania Timur, menegaskan haknya serta Republik Turki Siprus Utara (TRNC) di wilayah tersebut.

Para pemimpin Turki telah berulang kali menekankan bahwa Ankara mendukung penyelesaian masalah yang luar biasa di kawasan itu melalui hukum internasional, hubungan bertetangga yang baik, dialog dan negosiasi.



Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın