
ANKARA
Pemerintah Jepang pada hari Jumat mengumumkan langkah-langkah ekonomi darurat untuk menagkal dampak tarif Presiden AS Donald Trump, demikian dilaporkan berita Kyodo.
Paket bantuan tersebut terdiri dari lima pilar, termasuk dukungan untuk pembiayaan perusahaan dan langkah-langkah untuk merangsang konsumsi, yang dimaksudkan untuk meredakan kekhawatiran bahwa pungutan AS dapat membebani ekspor Jepang dan berdampak besar pada ekonomi yang lebih luas.
Langkah-langkah tersebut diambil menjelang putaran kedua pembicaraan perdagangan bilateral dengan Washington, yang diharapkan akan diadakan minggu depan.
Dalam sebuah pertemuan, Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengarahkan para pejabat untuk melakukan upaya maksimal guna mengurangi dampak tarif AS yang lebih tinggi.
"Sangat penting bagi kami untuk menyampaikan dengan jelas kepada Amerika Serikat fakta bahwa perusahaan-perusahaan Jepang telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi AS melalui investasi dan penciptaan lapangan kerja," katanya.
Pemerintah juga berjanji untuk menurunkan harga bensin dan solar sebesar 10 yen ($0,070) per liter dan subsidi untuk tagihan energi mulai bulan depan.
Pemerintahan Trump telah mengenakan tarif sebesar 24% pada impor Jepang, terutama yang berdampak pada penjualan mobil, baja, dan aluminium, tetapi saat ini sedang berupaya bernegosiasi dengan Washington karena presiden AS memberikan penangguhan selama 90 hari kepada semua negara, kecuali China.
Tokyo telah berulang kali mendesak Washington untuk membebaskan Jepang dari tarif tersebut.
Minggu lalu, Trump bertemu dengan Menteri Ekonomi Jepang Akazawa Ryosei di Gedung Putih, yang merupakan negosiator perdagangan luar negeri pertama yang dijamu oleh Trump setelah mengumumkan penangguhan selama 90 hari bagi semua negara kecuali China untuk merundingkan perjanjian tarif dengan AS.
Ryosei diperkirakan akan mengunjungi AS lagi pada hari Rabu untuk mengadakan pembicaraan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent.