ASEAN serukan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina

ASEAN mengatakan 'siap memfasilitasi, dengan cara apa pun, dialog damai di antara pihak-pihak terkait'

ISTANBUL

Para menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara pada Kamis menyerukan "gencatan senjata segera" antara Rusia dan Ukraina, serta mendesak kelanjutan dialog antara kedua pihak yang bertikai.

Para menteri luar negeri negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengatakan mereka “sangat terganggu oleh situasi yang semakin genting dan kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk akibat pertempuran yang sedang berlangsung” di Ukraina.

“Kami menggarisbawahi pentingnya gencatan senjata untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan negosiasi untuk mengatasi krisis saat ini dan menghindari meluasnya penderitaan orang yang tidak bersalah,” kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Kamboja, ketua ASEAN saat ini.

Setidaknya 227 warga sipil telah tewas dan 525 terluka di Ukraina sejak dimulainya perang Kamis minggu lalu, menurut badan hak asasi manusia PBB.

Namun, pihak berwenang Ukraina menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 2.000 orang.

Lebih dari satu juta orang melarikan diri dari Ukraina ke negara-negara tetangga dalam seminggu, menurut Badan Pengungsi PBB.

Ini adalah pernyataan kedua ASEAN yang “menegaskan kembali bahwa masih ada ruang untuk dialog damai guna mencegah situasi semakin tidak terkendali dan menghentikan meningkatnya jumlah kerugian dan korban sipil dan militer, serta dampak negatif yang dirasakan di seluruh dunia.”

Para menlu ASEAN mengatakan blok regional itu "siap untuk memfasilitasi, dengan cara apa pun, dialog damai di antara pihak-pihak terkait."