Politik, Dunia, YERUSALEM MASALAH UTAMA BAGI UMAT MUSLIM

Hamas kritik Amerika Serikat yang terus berikan dukungan militer ke Israel

Kesepakatan pembelian senjata mendorong Israel untuk menindas Palestina, kata juru bicara Hamas

Ekip  | 31.07.2021 - Update : 02.08.2021
Hamas kritik Amerika Serikat yang terus berikan dukungan militer ke Israel Presiden AS Joe Biden (Foto file - Anadolu Agency)

Palestinian Territory

Nur Abu Eisyah, Ibrahim Mukhtar

GAZA, Palestina 

Kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Sabtu mengecam Amerika Serikat (AS) karena terus memberikan dukungan militer kepada Israel sehubungan dengan kesepakatan senjata yang baru antara kedua negara sekutu itu.

"Keputusan AS untuk menyetujui kesepakatan senjata besar-besaran kepada entitas Zionis (Israel) mendorong pendudukan dan melanjutkan agresi terhadap rakyat kami dan tanah suci mereka," kata juru bicara Hamas Hazem Qassem dalam sebuah pernyataan.

Qassem mengatakan AS berisiko menjadi kaki tangan dalam agresi Israel terhadap Palestina dengan terus mendukungnya “dengan senjata, uang, dan perlindungan politik untuk menjalankan kebijakan pendudukan.”

Dia mencatat pendekatan seperti itu oleh AS membuat Israel berani memberontak terhadap hukum dan resolusi internasional dan terus meningkatkan ketegangan di kawasan itu.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat bahwa mereka menyetujui penjualan 18 helikopter angkut berat Sikorsky CH-53K ke Israel sebagai bagian dari kesepakatan senilai USD3,4 miliar.

Kesepakatan ini menegaskan kembali komitmen AS terhadap keamanan Israel, kata pernyataan itu.

“Sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap,” tambah pernyataan itu.

Pada bulan Mei, Washington Post melaporkan bahwa pemerintahan Biden telah menyetujui penjualan senjata senilai USD735 juta ke Israel ketika Tel Aviv melakukan serangannya di Jalur Gaza.

Langkah itu menimbulkan oposisi di antara beberapa anggota Partai Demokrat Presiden AS Joe Biden, termasuk anggota Kongres Ilhan Omar yang menggambarkan kesepakatan itu sebagai "mengerikan" jika dilaksanakan.

“Jika ini (kesepakatan senjata) berjalan, ini akan dilihat sebagai lampu hijau untuk eskalasi lanjutan dan akan melemahkan upaya untuk menengahi gencatan senjata,” kata Omar pada saat perang 11 hari Israel di Gaza sedang berlangsung.

Setidaknya 260 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka dalam 11 hari serangan udara Israel di Jalur Gaza pada awal Mei. Perang itu dipicu oleh keputusan pengadilan Israel untuk mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki.

Tiga belas warga Israel juga tewas oleh tembakan roket Palestina dari Gaza.

Kekerasan terhenti di bawah gencatan senjata yang ditengahi Mesir yang mulai berlaku pada 21 Mei.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın