Ankara
Yunus Girgin
ANKARA
Turki tahun ini mengharapkan nilai kontrak proyek di luar negeri mencapai USD15 miliar di tengah kondisi pandemi, kata menteri perdagangan negara itu pada Selasa.
"Nilai proyek yang dilakukan oleh perusahaan kontraktor Turki [di luar negeri] pada 2020 mencapai USD14,4 miliar," kata Mendag Turki Ruhsar Pekcan pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Kontraktor Turki di ibu kota Ankara.
Sejak 1972, ketika pengumpulan data dimulai, sektor kontraktor Turki telah melaksanakan lebih dari 10.500 proyek di 128 negara berbeda senilai USD418,7 miliar, kata Pekcan.
Nilai proyek yang dilakukan oleh kontraktor Turki di luar negeri dalam tiga dekade ke belakang dari 1972 hingga 2002 berjumlah sekitar USD50 miliar, sementara sejak 2002 - di bawah pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) - angka tersebut mencapai USD369 miliar, sebut dia.
"Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, Timur Tengah, dan Afrika Utara menjadi pasar tradisional kami. Secara total, proyek yang dilakukan oleh perusahaan Turki di kawasan ini mencapai 84,4 persen dari semua proyek kami," tambah dia.
Proyek terbesar yang dilakukan di Federasi Rusia tahun lalu mencapai USD4,6 miliar, kata Pekcan, lalu diikuti oleh Rumania, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Belanda, Senegal, Amerika Serikat (AS), Mozambik, dan Inggris.
Angka tersebut terhitung menunjukkan kesuksesan untuk sektor ini meski ada pandemi, kata Pekcan, karena pada 2020 terjadi kontraksi perdagangan terbesar sejak Perang Dunia II.
Mengatakan sektor konsultasi teknis Turki di luar negeri mencapai USD140 juta pada 2020, Pekcan menekankan bahwa sektor tersebut diharapkan mencapai USD150 juta tahun ini.
Mithat Yenigun, ketua Asosiasi Kontraktor Turki, mengatakan target pada 2021 mencapai USD20 miliar, lebih banyak dari target tahun 2020.
"Target jangka menengah kami untuk tahun-tahun mendatang adalah melakukan proyek baru senilai USD50 miliar setahun. Jika kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan, kami juga dapat meningkatkan jumlah proyek Turki di luar negeri menjadi 100.000, setelah turun menjadi 35.000," tukas dia.