Türkİye

Turki sebut PKK/PYD/YPG, FETO tercatat sebagai kelompok teror di NATO untuk pertama kalinya

Erdogan mengatakan akan memantau dengan cermat implementasi kesepakatan yang ditandatangani dengan Finlandia, Swedia

Merve Aydogan dan Busra Nur Cakmak  | 01.07.2022 - Update : 08.07.2022
Turki sebut PKK/PYD/YPG, FETO tercatat sebagai kelompok teror di NATO untuk pertama kalinya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto file - Anadolu Agency)

ANKARA

Sebagai hasil dari upaya Turki di Madrid, PKK/PYD/YPG dan FETO tercatat sebagai kelompok teror dalam NATO untuk pertama kalinya, kata presiden Turki pada Jumat.

Berbicara kepada wartawan saat kembali dari KTT NATO, Recep Tayyip Erdogan mengatakan keputusan yang diambil di Madrid akan membuahkan hasil pada waktunya.

“Janji yang dibuat tentu saja penting tetapi poin utamanya adalah implementasinya,” katanya dalam momerandum yang ditandatangani antara Finlandia, Swedia dan Turki.

Dengan penandatanganan memorandum tersebut, Turki mencabut keberatan atas tawaran masuk NATO dari Finlandia dan Swedia.

Sebagai imbalannya, Finlandia dan Swedia akan menangani masalah terorisme Turki.

Namun, Erdogan mengatakan Turki akan berhati-hati karena "telah berulang kali ditikam dari belakang dalam perang melawan terorisme."

"Kami akan memantau secara ketat apakah janji-janji yang dibuat untuk negara kami terpenuhi pada periode mendatang," ucap Erdogan.

Mengenai hubungan dengan Yunani, Erdogan mengatakan para pemimpin NATO yang dia temui di Madrid menawarkan perantara untuk mengatur pembicaraan dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.

“Kami mengatakan ‘maaf, tetapi kami tidak punya waktu untuk pertemuan seperti itu sekarang.’ Karena jelas bahwa mereka melakukan militerisasi pulau-pulau itu,” kata Erdogan.

Dengan latar belakang kebijakan keamanan baru NATO, Erdogan mengatakan negaranya mempertahankan "kebijakan yang seimbang" dalam hubungan dengan Rusia dan Ukraina, karena tidak ingin ada kerusakan pada "lalu lintas diplomatiknya".

Para pemimpin NATO pada Rabu menyetujui Konsep Strategis 2022 yang merupakan cetak biru untuk NATO untuk sepuluh tahun mendakang.

Ini mencakup prioritas dan tujuan aliansi untuk 10 tahun ke depan, dan menetapkan posisi bersamanya pada tantangan yang muncul, termasuk Rusia.

Konsep Strategis 2022 menuduh China mengejar “kebijakan koersif” yang mengancam “kepentingan, keamanan, dan nilai” NATO. 

Cetak biru itu mengatakan “kemitraan strategis yang semakin dalam” antara China dan Rusia sebagai ancaman degan “upaya mereka yang saling memperkuat untuk melemahkan tatanan internasional berbasis aturan bertentangan dengan nilai-nilai dan kepentingan kita.”

Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK telah bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi.​

​​​​YPG adalah cabang Suriahnya.

FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS Fetullah Gulen mengatur kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016 di Turki, di mana 251 orang tewas dan 2.734 terluka.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın