Ankara
Mehmet Alaca, Mesut Ozcan
ANKARA
Kepresidenan untuk Warga Turki di Luar Negeri dan Komunitas Terkait (YTB) dan siaran TRT meresmikan "Program Pelatihan Media Arakan" pada Senin.
Jurnalis dan mahasiswa Muslim Rohingya yang tinggal di 12 negara akan berpartisipasi dalam program yang berlangsung di Ankara dan Istanbul.
“Kami mendefinisikan program ini sebagai pelatihan media, tetapi tujuan utamanya adalah untuk mengkonsolidasikan persaudaraan antara kedua komunitas,” kata Kepala YTB Abdullah Eren saat upacara peresmian.
Peserta akan menerima pelatihan media sosial dan digital dari para ahli di sektor media Turki.
Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai kaum yang paling teraniaya di dunia, telah menderita sejumlah serangan sejak belasan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada 2012.
Menurut Amnesty International, lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh setelah pasukan Myanmar melancarkan operasi militer terhadap komunitas Muslim minoritas pada Agustus 2017.
PBB juga mencatat adanya pemerkosaan massal, pembunuhan, pemukulan brutal, dan penghilangan paksa yang dilakukan oleh tentara Myanmar.
Dalam laporannya, penyelidik PBB mengatakan pelanggaran seperti itu dapat dikategorikan sebagai kejahatan kemanusiaan.
*Ditulis oleh Erdogan Cagatay Zontur
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.