Türkİye

Turki: Penolakan Yunani di Laut Aegea alihkan migrasi ilegal ke Italia

Turki melanjutkan perjuangannya melawan arus migrasi ilegal di darat dan laut, kata mendagri negara itu

Barış Seçkin  | 20.11.2021 - Update : 22.11.2021
Turki: Penolakan Yunani di Laut Aegea alihkan migrasi ilegal ke Italia Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu. (Foto file - Anadolu Agency)

ROMA 

Penolakan ilegal [oleh Yunani] di Laut Aegea telah mengalihkan kapal-kapal yang membawa migran gelap ke Italia, kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu pada Jumat.

Menyoroti laporan baru-baru ini tentang peningkatan kedatangan migran ilegal di Italia dari Turki, Soylu mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa kapal yang membawa para migran ini tidak datang dari Turki.

Pernyataan Soylu datang sebelum kepulangannya dari Italia, di mana dia pada Kamis menerima penghargaan dari Majelis Parlemen Mediterania untuk kebijakan oleh pemerintah Turki untuk membantu perempuan menangani kekerasan dalam rumah tangga.

"Ada tekanan balik di Laut Aegea. Saya pikir ketika ada penolakan, kapal-kapal yang menuju Laut Aegea dari tempat lain mengalihkan rute mereka ke Italia, dan Frontex (Badan Penjaga Perbatasan dan Pantai Eropa) hanya melihat penolakan ini dan melawan hukum,” tutur dia.

Turki dan kelompok hak asasi manusia telah berulang kali mengutuk praktik ilegal Yunani dalam mendorong kembali pencari suaka di tengah laut.

Ankara mengatakan itu melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional dengan membahayakan kehidupan migran yang rentan, termasuk perempuan dan anak-anak.

Soylu menggarisbawahi bahwa Ankara mencegah 8.000 migran ilegal pergi ke Italia, menambahkan bahwa Italia dan Turki telah memutuskan untuk membentuk mekanisme baru mengenai masalah tersebut.

“Saya yakin jika proses ini kita kelola bersama mulai sekarang, kita akan mencapai hasil yang lebih produktif,” sebut dia.

Soylu mengatakan bahwa salah satu keluhan terpenting Italia adalah sekitar 34.000 migran ilegal telah tiba di negara itu tahun lalu dan meningkat menjadi 60.000 tahun ini.

"Turki melanjutkan perjuangannya melawan migran ilegal baik di darat maupun laut, baik di Laut Aegea maupun Mediterania, dengan segala tekadnya," ujar dia.

Turki telah menampung lebih dari 4 juta pengungsi, lebih dari negara mana pun di dunia, dan telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di perbatasannya untuk secara manusiawi mencegah masuknya migran baru.

Soylu juga mengatakan dia mengadakan "pertemuan yang sangat produktif" dengan sejawatnya dari Italia Luciana Lamorgese, di mana kedua pejabat tersebut membahas terorisme, operasi narkotika, kerjasama pelatihan, Afghanistan, Suriah, dan Libya selain topik migrasi ilegal.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın