Türkİye, Dunia

Turki: Bila teroris YPG tak keluar, maka operasi akan dilanjutkan

Menlu Cavusoglu menekankan pasukan Turki akan melanjutkan operasi anti-teror di kawasan Suriah utara bila kelompok teroris tak keluar dari zona aman yang ditentukan oleh negaranya

Muhammad Abdullah Azzam  | 21.10.2019 - Update : 21.10.2019
Turki: Bila teroris YPG tak keluar, maka operasi akan dilanjutkan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu. (Mohammed Elshamy - Anadolu Agency)

Istanbul

Sevil Çelik

ISTANBUL 

Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengingatkan bahwa waktu penarikan kelompok teroris YPG/PKK terkait kesepakatan zona aman dengan Amerika Serikat (AS) tersisa 35 jam lagi.

Menlu Cavusoglu menekankan bila para teroris tidak menarik diri dalam 35 jam terakhir, pasukan Turki akan melanjutkan operasi anti-teror di kawasan Suriah utara.

Menlu Turki itu mengatakan bahwa para teroris masih melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan dengan melakukan serangan-serangan dan Turki selalu membalas setiap serangan itu.

Cavusoglu berbicara pada acara pembukaan Forum TRT World 2019 yang digelar di Istanbul dengan tajuk utama "Krisis Globalisasi: Risiko dan Peluang".

"Kami percaya bahwa konflik di Suriah hanya dapat diselesaikan dengan cara politik," ungkap Menteri Cavusoglu, dalam pidatonya.

Lebih dari 360 ribu warga Suriah di Turki sudah kembali ke dua daerah yang sudah dibebaskan dari teroris, ungkap Cavusoglu.

"AS terus memasok senjata ke YPG"

"Di saat kami terus berusaha untuk menciptakan zona aman dengan AS di kawasan, di satu sisi AS juga terus memberikan senjata kepada YPG," ungkap dia.

Menlu Turki juga menyampaikan bahwa negaranya terpaksa harus melancarkan Operasi Mata Air Perdamaian sendirian ketika mereka melihat tidak ada dukungan dari sekutunya itu.

"Kami hanya targetkan teroris dalam operasi"

Cavusoglu menggarisbawahi bahwa yang menjadi target dalam operasi itu hanyalah teroris dan Turki sangat berupaya untuk tidak membahayakan warga sipil.

"Kami melihat tuduhan yang tidak realistis dan propaganda hitam sejak Operasi Mata Air Perdamaian dimulai. Wacana Turki melawan Kurdi ini adalah wacana yang sangat keliru.”

“Kurdi bukan musuh kami. Kami tidak memiliki sikap menentang suku Kurdi. Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan Irak Utara dan kami menampung 350 ribu warga Kurdi Suriah," jelas Menlu Turki itu.

"Kami tak pernah gunakan senjata kimia dalam sejarah kami. Ini adalah propaganda hitam." kata Cavusoglu.

YPG/PYD selalu menyerang Turki sejak operasi itu dimulai, katanya.

Dia menegaskan kembali bahwa tidak ada senjata kimia dalam inventaris negaranya.

Cavusoglu mengungkapkan sejumlah pihak benar-benar ingin menciptakan negara teror di kawasan Suriah utara, tepat di seberang perbatasan Turki.

Turki kini telah menghancurkan permainan tersebut, lanjut dia.

"Kita akan bertemu dengan Putin Selasa besok"

"Kami akan pergi ke Sochi besok dan bertemu dengan Presiden Putin. Ini akan menjadi pertemuan yang sangat penting," kata Menteri Cavusoglu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.