Türkİye

Tahun kedua peringatan percobaan kudeta Turki ditandai di AS

Pejuang kudeta yang dikaitkan dengan FETO tidak memperhitungkan perlawanan rakyat Turki pada malam kudeta, kata utusan Turki

Megiza Soeharto Asmail  | 16.07.2018 - Update : 16.07.2018
Tahun kedua peringatan percobaan kudeta Turki ditandai di AS ilustrasi: Orang-orang berkumpul di Dirilis Square untuk menghadiri acara 15 Juli Demokrasi dan Hari Kesatuan Nasional untuk menandai peringatan tahun ke-2 kudeta yang berhasil dikalahkan di Nevsehir, Turki pada 15 Juli 2018. ( Alpaslan Körükcü - Anadolu Agency )

Washington DC

Safvan Allahverdi

WASHINGTON

Kedutaan Besar Turki di Washington, Amerika Serikat, pada hari Minggu mengadakan upacara untuk menandai kudeta yang digagalkan pada 2016, yang diatur oleh Organisasi Teror Fetullah (FETO).

Acara dimulai dengan satu menit doa bersama untuk menghormati para korban dari kudeta yang kalah 15 Juli, diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan Turki.

Dalam pidato pembukaannya, Duta Besar Turki untuk AS Serdar Kilic mengatakan demokrasi Turki, ketertiban konstitusional dan pemimpin yang dipilih secara demokratis berada di bawah "serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok keji [FETO]" pada malam percobaan kudeta.

"Tetapi pada malam itu, mereka tidak memperhitungkan orang-orang Turki yang menunjukkan perlawanan yang mulia terhadap komplotan kudeta teroris dengan turun ke jalan," tambahnya.

Dia mengatakan Turki adalah negara "berdedikasi dan bertujuan" dalam perjuangannya melawan FETO dan organisasi teroris lainnya.

"Dan kami mengharapkan solidaritas dan dukungan yang kuat dari sekutu dan mitra kami dalam perjuangan ini," tambahnya.

Peringatan kali ini dihadiri oleh Duta Besar Azerbaijan untuk AS Elin Suleymanov Eminoglu, Asisten Kepala Sekolah AS Elisabeth I. Millard, mantan Panglima Pasukan Darat Turki Jenderal Salih Zeki Colak, kepala berbagai LSM, staf kedutaan dan warga Turki-Amerika.

Pada 15 Juli 2016 FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS, Fetullah Gulen, mengatur kudeta yang dikalahkan di Turki yang menyebabkan 251 orang menjadi martir dan hampir 2.200 orang terluka.

Sejak upaya kudeta, Turki telah meminta ekstradisi Gulen dari AS, dan menyebut bahwa AS tidak bergerak cukup cepat.

Ankara juga menuduh FETO berada di belakang kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi institusi Turki, khususnya militer, polisi, dan peradilan.

FETO memiliki kehadiran yang cukup terlihat di luar Turki, termasuk melalui lembaga pendidikan swasta yang berfungsi sebagai aliran pendapatan bagi kelompok teroris, seperti yang juga terjadi di AS.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.