Presiden Turki dan Tunisia bahas soal demokrasi dan stabilitas via telepon
Presiden Turki Erdogan menggarisbawahi pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Tunisia demi kepentingan kawasan
Ankara
ANKARA
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Tunisia saat berbicara dengan sejawatnya dari negara itu, kata sumber-sumber diplomatik Turki.
Presiden Erdogan mengatakan kepada Presiden Tunisia Kais Saied bahwa stabilitas, perdamaian, dan ketenangan di Tunisia adalah kondisi penting dan bermanfaat bagi seluruh kawasan, kata sumber yang meminta untuk tak disebutkan namanya karena pembatasan berbicara kepada media.
Dia juga menggarisbawahi bahwa Tunisia akan melindungi demokrasinya, menghormati supremasi hukum, dan menjamin kebebasan, semuanya yang memiliki nilai besar.
Erdogan menekankan pentingnya menjaga demokrasi Tunisia dan stabilitas regional, serta kegiatan parlemen Tunisia harus terus berlanjut meskipun ada tantangan baru-baru ini.
Saied bulan lalu memberhentikan pemerintahan Perdana Menteri Hichem Mechichi, membekukan parlemen, dan mengambil alih kekuasaan eksekutif dengan bantuan perdana menteri baru.
Saied menegaskan bahwa tindakannya tersebut bermaksud untuk "menyelamatkan" negara, sementara para pengkritiknya menuduh dia melakukan kudeta.
Tunisia dipandang sebagai satu-satunya negara yang berhasil melakukan transisi demokrasi di antara sekelompok negara Arab yang menyaksikan revolusi kerakyatan di awal 2010-an yang menggulingkan rezim yang berkuasa, termasuk Mesir, Libya, dan Yaman.