Budaya, Nasional

Nurul, keluarga korban Sriwijaya Air SJ182 sempat diajak ikut pergi ke Pontianak

Keluarga korban Nurul tidak mengetahui jika adiknya jadi untuk berangkat ke Pontianak menggunakan Sriwijaya Air SJ 182

Erric Permana  | 11.01.2021 - Update : 11.01.2021
Nurul, keluarga korban Sriwijaya Air SJ182 sempat diajak ikut pergi ke Pontianak Tim SAR mengangkut serpihan pesawat dan bagian tubuh korban jatuhnya Sriwijaya Air di Pelabuhan JICT Tanjung Priok, Jakarta, pada 10 Januari 2021. Pesawat tujuan Pontianak tersebut hilang kontak beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada 9 Januari 2021. (Mahmut Atanur - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Salah seorang keluarga penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Nurul mendatangi Pos ante mortem RS Polri untuk proses identifikasi adiknya Arneta Fauzia yang menjadi korban.

Usai proses identifikasi, Nurul menceritakan sempat diajak oleh adiknya ikut ke Pontianak, Kalimantan untuk berlibur. Namun, dia menolak.

Dia pun tidak mengetahui jika adiknya akhirnya memutuskan pergi dengan naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Saat ini Nurul masih menunggu informasi dari pihak Polri untuk proses identifikasi adiknya yang menjadi korban.

"Saya tidak tahu dia pake pesawat itu," kata Nurul pada Senin di RS Polri kepada wartawan.

Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh ke laut Kepulauan Seribu dekat Jakarta, beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu, dalam perjalanan menuju Pontianak.

Pesawat Boeing 737-500 itu mengangkut 62 orang, termasuk 12 kru.

Upaya pencarian oleh tim gabungan di laut Kepulauan Seribu terus dilakukan dan telah menemukan serpihan pesawat serta bagian tubuh penumpang.

Rumah sakit Polri Said Sukanto Kramat Jati telah mempersiapkan pos ante mortem dan pos mortem untuk mengidentifikasi korban dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto Brigjen Pol dr. Asep Hendradiana mengatakan layanan hotline juga sudah tersedia di nomor 0812 3503 9292

“Saya sampaikan tidak usah khawatir kita ada di zona hijau dan berharap kita tetap memperhatikan aspek protokol kesehatan dan menghindari kerumunan,” ujar Asep dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan pos ante mortem dan pos mortem akan berkoordinasi dengan posko yang terdapat di Pontianak.

Kegiatan yang berlangsung di RS Polri Kramat Jati antara lain pendaftaran keluarga korban di pos ante mortem yang sebelumnya juga telah dilakukan pemeriksaan antigem kepada keluarga dengan pendampingan Puslabfor Polri.

Asep mengatakan proses identifikasi melibatkan perhimpunan dokter forensik Indonesia, perhimpunan dokter gigi Indonesia, Polda Metro Jaya, Brimob, serta Kementerian Kesehatan dan TNI.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.