Warga Rohingya di Eropa berduka atas kecelakaan pesawat Sriwijaya Air
“Kami berhutang budi atas cinta dan kepedulian yang telah ditunjukkan oleh warga Indonesia, terutama para nelayan dan petani yang menyelamatkan warga Rohingya, terutama yang berada di perahu,” kata ERC
Jakarta Raya
JAKARTA
Masyarakat Rohingya di Eropa berduka atas jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak.
“European Rohingya Council (ERC) atau menyampaikan belasungkawa yang tulus dan sepenuh hati kepada para pemimpin dan warga negara Republik Indonesia setelah kecelakaan pesawat udara Sriwijaya pada hari Sabtu,” kata ERC dalam pernyataannya pada Kamis malam kepada Anadolu Agency.
Komunitas Rohingya di Eropa itu mengatakan Rohingya dan orang Indonesia memiliki hubungan yang tulus dan peduli atas nasib para pengungsi di Rakhine, Myanmar.
“Kami berhutang budi atas cinta dan kepedulian yang telah ditunjukkan oleh warga Indonesia, terutama para nelayan dan petani yang menyelamatkan, warga Rohingya, terutama yang berada di perahu,” kata ERC.
ERC menyampaikan solidaritas kepada masyarakat Indonesia dan kerabat para korban dalam menghadapi masa-masa sulit ini.
“Para korban ada dalam doa dan pikiran kami,” ucap ERC.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Dalam pesawat ini, terdapat 62 orang, yang terdiri dari 50 penumpang, rinciannya 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Selain itu ada 12 orang kru yang terdiri dari enam kru aktif dan 6 ekstra kru.