Regional

Thailand laporkan 819 kasus dan 1 kematian akibat Covid-19

Pusat Administrasi Situasi Covid-19 mengatakan 808 di antara kasus baru itu adalah penularan lokal, sementara 11 adalah kasus impor

Pizaro Gozali Idrus  | 27.01.2021 - Update : 29.01.2021
Thailand laporkan 819 kasus dan 1 kematian akibat Covid-19 Ilustrasi: Suasana Kota Bangkok di tengah wabah Covid-19. (Guillaume Payen - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Thailand melaporkan 819 kasus baru Covid-19 pada Rabu, sehingga total infeksi menjadi 15.465.

Pusat Administrasi Situasi Covid-19 mengatakan 808 di antara kasus baru itu adalah penularan lokal, sementara 11 adalah kasus impor.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 714 kasus ditemukan di Provinsi Samut Sakhon.

Thailand juga melaporkan satu kematian baru pada Rabu sehingga pasien meninggal bertambah menjadi 76.

Sementara itu, Thailand melaporkan 162 pasien pulih sehingga total menjadi 11.054.

Sebelumnya, pemerintah Thailand menyampaikan akan meluncurkan program vaksinasi nasional Covid-19 pada 14 Februari mendatang,

Sekretaris Tetap Kesehatan Masyarakat Kiattiphum Wongrajit mengatakan proses penyuntikkan akan dilakukan tiga fase, pertama kepada pekerja medis dan pelayanan publik yang berada di garda terdepan.

Fase pertama itu akan dilakukan pada Februari hingga April.

Fase kedua akan dilakukan pada Mei hingga Desember ke masyarakat luas, sementara fase terakhir akan dilakukan Januari 2022 hingga rampung.

Thailand menargetkan untuk memvaksin setidaknya 50 persen penduduk hingga akhir 2021.

Pemerintah Thailand sejauh ini telah menandatangani kerja sama pengadaan vaksin dengan perusahaan Inggris-Swedia AstraZeneca.

Tahap pertama pengiriman vaksin tersebut akan dilakukan bulan depan, sebanyak 50.000 dosis.​​​​​​​

Thailand juga akan memperoleh kiriman 200.000 dosis vaksin dari perusahaan China Sinovac Biotech Ltd, sambil menunggu persetujuan otoritas keamanan obat.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın