Regional

Singapura dilanda demam berdarah

Selama sepekan, terjadi 666 kasus demam berdarah di Singapura, angka tertinggi sejak 2016

Hayati Nupus  | 16.07.2019 - Update : 17.07.2019
Singapura dilanda demam berdarah Ilustrasi: Negara Singapura. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Hayati Nupus

JAKARTA 

Kasus demam berdarah di Singapura terus meningkat menjadi 666 kasus, tertinggi sejak 2016, data menurut Badan Lingkungan Nasional (NEA).

“Perlu tindakan mendesak untuk memusnahkan habitat perkembangbiakan nyamuk di masyarakat,” kata NEA.

Hingga Senin, NEA mencatat terdapat 7.483 kasus demam berdarah tahun ini.

Jumlah itu meningkat lima kali lipat ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar 1.481 kasus.

Jumlah itu bahkan berlipat ketimbang angka tahunan pada 2017 yang hanya 2.772 kasus dan 2018 sebanyak 3.285 kasus.

NEA mengungkapkan bahwa lima orang meninggal dunia karena demam berdarah tahun ini.

Di antaranya adalah seorang nenek berusia 84 tahun yang tinggal di kluster demam berdarah aktif di Lorong 6 Geylang yang meninggal dunia bulan lalu, lansir Channel News Asia.

Juga seorang kakek berusia 63 tahun yang meninggal dunia pada Mei dan nenek berusia 71 tahun yang tinggal di Ang Mo Kio serta meninggal dunia pada Maret.

Sementara dua lainnya adalah kakek yang meninggal dunia pada Februari.

“Juni hingga Oktober potensinya tinggi, perlu ada upaya kolektif nasional untuk mencegah peningkatan kasus,” tambah NEA.

NEA mencatat ada 48 wilayah berisiko tinggi demam berdarah di Singapura, termasuk di Woodlands, Geylang, Chai Chee, Pasir Ris dan Jurong EAST.

NEA menambahkan jika semua warga Singapura perlu melakukan tindakan pencegahan, baik yang tinggal di wilayah rawan maupun tidak.

Sebanyak 60 persen habitat nyamuk Aedes aegypti itu berada di lingkukngan perumahan, kata Menteri Lingkungan Hidup Masagos Zulkifli pada Senin, menjawab pertanyaan parlemen.

Oleh karena itu pemilik rumah memainkan “peran penting” menjaga agar demam berdarah tak terjadi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın