Regional

Ratusan warga Kinma, Myanmar, bersembunyi di hutan setelah desanya dibakar

Warga desa tidak tahu bagaimana mereka membangun kembali hidupnya setelah tanaman, hewan ternak, dan rumah mereka hancur

Devina Halim  | 18.06.2021 - Update : 21.06.2021
Ratusan warga Kinma, Myanmar, bersembunyi di hutan setelah desanya dibakar Pengunjuk rasa membakar ban selama protes terhadap kudeta militer dan penahanan anggota pemerintah terpilih di Kotapraja Thakeyta, Yangon, Myanmar pada 27 Maret 2021. (Stringer - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Ratusan warga Desa Kinma, Magway, Myanmar, masih bersembunyi di hutan setelah rumah mereka dibakar pasukan rezim pada Selasa.

Media lokal Myanmar Now melaporkan, polisi membakar 200 dari 230 rumah di desa tersebut setelah pasukan rezim bentrok dengan pejuang perlawanan lokal di luar desa.

Sepasang lansia yang tetap tinggal di rumah mereka terbakar hingga tewas.

Seorang warga Desa Kinma mengungkapkan beras dan tanaman yang disimpan di rumah penduduk juga hangus terbakar.

“Penduduk desa masih sangat takut untuk kembali,” kata warga desa yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Myanmar Now, Kamis.

Menurut dia, sekitar 800 warga desa tidak tahu bagaimana mereka membangun kembali hidupnya setelah rumah, tanaman, dan hewan ternak mereka hancur.

Sebelumnya, pada 12 Juni, orang-orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak rumah administrator Desa Deedotekwin yang merupakan sekutu junta, sekitar 12 mil dari Kinma.

Menurut warga lokal, otoritas melacak plat salah satu motor ke Kinma, kemudian polisi serta tentara yang tak mengenakan seragam mendatangi Kinma.

Akan tetapi, pasukan rezim disergap oleh kelompok lokal bersenjata dan bentrokan terjadi.

Pasukan lokal mengklaim 15 anggota pasukan rezim tewas dan satu warga lokal terluka dari bentrokan tersebut, tetapi Myanmar Now tidak dapat memverifikasi jumlah korban.

Setelah bentrokan, sekelompok anggota polisi dapat memasuki desa yang sebagian besar sudah ditinggalkan warga setelah mendengar kabar kedatangan pasukan junta.

Menurut keterangan seorang warga lokal, pasukan rezim kemudian membakar rumah di desa tersebut satu per satu, pada Selasa.

Pada Rabu pagi, warga menemukan jenazah dua lansia yang menjadi korban, Mya Maung (85) dan Kyi Hmein (83).

Stasiun televisi pemerintah, MRTV, mengungkapkan 40 “teroris” yang membakar desa tersebut, Rabu malam.

Pejuang perlawanan lokal membantah tuduhan yang menyebut pembakaran desa dilakukan kelompoknya.

“Pasukan pertahanan kami tidak akan pernah melakukan hal itu. Kami hanya akan bertindak demi keamanan warga,” ucap anggota kelompok perlawanan lokal.

Warga desa mengatakan pasukan junta berusaha menghancurkan kelompok perlawanan di daerah setelah pembunuhan figur pro-rezim kudeta belakangan ini.

Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan.

Hingga 17 Juni 2021, Asosiasi Pendamping untuk Tahanan Politik (AAPP) melaporkan pasukan junta telah menewaskan 865 orang sejak kudeta militer.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.